Datangkan 16 Negara, BRIN-IAEA Bahas Pemanfaatan Nuklir Lewat Uji Tak Merusak

Reyhan Fernanda Fajarihza
Senin, 21 Agustus 2023 | 12:25 WIB
BRIN-IAEA mendatangkan 16 negara untuk membahas pemanfaatan nuklir melalui non-destructive testing (NDT) atau uji tak merusak.
BRIN-IAEA mendatangkan 16 negara untuk membahas pemanfaatan nuklir melalui non-destructive testing (NDT) atau uji tak merusak.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), International Atomic Energy Agency (IAEA), dan perwakilan 16 negara dari regional Asia-Pasifik membahas pemanfaatan nuklir melalui non-destructive testing (NDT) atau uji tak merusak, Senin (21/8/2023).

Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama BRIN, Roziq Himawan, mengatakan bahwa NDT merupakan salah satu metode pengujian material di bidang industri yang memanfaatkan teknik nuklir sebagai penunjang kualitas dan keamanan suatu produk.

“Dapat pula dimanfaatkan di instalasi seperti PLTU [pembangkit listrik tenaga uap] atau pabrik petrokimia. Kalau di rumah sakit, teknik radiografi ini ibaratnya X-ray, kalau diperiksa tidak akan merasakan apa-apa,” ujarnya saat ditemui di Gedung B.J. Habibie, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Roziq, keberadaan NDT banyak dimanfaatkan oleh industri dari alat berat, komponen sedang, hingga yang lebih kecil seperti produsen ponsel genggam.

Dari segi keamanan, pengguna dapat memantau kondisi alat perindustriannya secara dua dimensi maupun tiga dimensi berbasis nuklir.

Dia juga menyoroti ketatnya standar yang diberlakukan dalam teknologi NDT, seperti sertifikasi dan kualifikasi bagi pihak yang melakukan pengujian, serta sejumlah prosedur dalam berlangsungnya pengujian tersebut. 

“Mengenai ini, BRIN sudah memiliki pusat yang berjalan cukup lama sejak 2017,” tambahnya.

Sementara itu, kata Roziq, acara ini merupakan proyek kerja sama regional dalam lingkup IAEA dengan topik khusus tentang peningkatan sumber daya manusia dalam pengembangan NDT secara lebih lanjut.

Negara-negara dari Asia-Pacific Regional Cooperation Agreement (RCA) hadir untuk membahas harmonisasi program pengembangan aplikasi NDT agar dapat diterapkan di negara masing-masing.

Selain Indonesia, pertemuan ini diikuti oleh delegasi dari 17 negara, yakni Bangladesh, China, Fiji, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. Hadir pula perwakilan IAEA yang merupakan technical officer di bidang NDT.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper