Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) telah memprediksi sejak lama bahwa platform e-commerce asal China, TikTok, akan menghadirkan layanan pembayaran.
TikTok laik merambah dompet digital dengan ekosistem yang dimiliki.
Bendahara Modal Ventura Indonesia Edward Ismawan Wihardja mengatakan dalam sebuah studi dari McKinsey, transaksi e-commerce khususnya live shopping akan makin populer.
“Tren e-commerce transaction khususnya live shopping di kanal media sosial sudah diprediksi akan makin populer sejak studi yang dilakukan di 2018,” ujar Edward kepada Bisnis, pada Jumat (4/8/2023).
Diketahui, dalam survei McKinsey ada 8 sosial media yang diprediksi akan menjadi sosial commerce, dan tiga di antaranya sudah menjadi kenyataan pada saat ini.
Lebih lanjut, Edward juga menyatakan Tiktok akan menjadi pesaing yang cukup kuat karena ekosistem yang dimiliki sudah cukup besar.
Selain itu, hal ini akan menjadi opsi pembayaran yang penting dan mudah untuk dijustifikasi investasinya karena volume transaksi yang besar.
“Saya tidak punya Informasinya, namun untuk menjaga pola historical transaksi berikut profiling dari pelanggan, Tiktok memang layak (memiliki) layanan payment dimiliki sendiri,” ujar Edward.
Sebelumnya, Tiktok dikabarkan akan mengambil lisensi pembayaran di Indonesia dan tengah berbicara dengan Bank Indonesia.
Oleh karena itu, jika permintaan tersebut diterima oleh Bank Indonesia, Tiktok berpeluang menghadirkan layanan pembayaran seperti ShopeePay, GoPay, ataupun DANA.