Isi Kesepakatan Bersama Raksasa Teknologi Soal Pengembangan AI

Taufan Bara Mukti
Senin, 24 Juli 2023 | 09:18 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Perusahaan teknologi seperti Meta, Alphabet, dan OpenAI membuat komitmen bersama dalam pengembangan kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI).

Presiden Amerika Serikat (AS) mengumumkan kesepakatan bersama yang terjalin dengan perusahaan teknologi soal pengembangan teknologi AI pada Jumat (21/7/2023).

Perkembangan AI yang sangat pesat dan cepat turut menimbulkan kekhawatiran soal dampak buruknya di masa mendatang.

Beberapa ahli di bidang teknologi bahkan menyebut AI punya dampak yang berbahaya layaknya pandemi dan perang nuklir.

Kehebohan soal AI mulai muncul setelah OpenAI merilis ChatGPT yang bisa menjawab pertanyaan konsumen dengan luwes layaknya manusia.

Untuk mencegah hal buruk terjadi, para perusahaan teknologi bersama dengan pemerintah AS pun merumuskan kesepakatan.

"Komitmen ini adalah langkah yang menjanjikan, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan bersama," kata Joe Biden dilansir dari Reuters.

Perusahaan teknologi dan pemerintah menyepakati satu poin utama yakni akan mengutamakan keselamatan dalam pengembangan AI.

Beberapa perusahaan yang ikut dalam kesepakatan bersama itu antara lain OpenAI (pengembang ChatGPT), Alphabet (induk Google), Meta (induk Facebbok, Instagram, WhatsApp), Microsoft, dan Amazon.

Dalam kesepakatan itu, kedua belah pihak setuju bahwa nantinya konten yang dibuat dengan bantuan AI harus diberi watermark alias tanda air.

Hal itu supaya mempermudah masyarakat untuk membedakan konten "asli" dengan buatan mesin.

Berikut isi kesepakatan bersama tentang pengembangan AI:

  • Pengembangan metode agar konten buatan AI bisa dengan mudah dikenali oleh konsumen, misalnya dengan memberi watermark
  • Ahli independen akan dilibatkan dalam mengukur keamanan produk buatan mereka sebelum dirilis ke publik
  • Berbagi informasi tentang praktik dan upaya untuk melanggar keamanan dengan perusahaan lain, pemerintah, dan ahli independen
  • Pihak ketiga diizinkan untuk mencari dan melaporkan kerentanan di sistem
  • Melaporkan batasan teknologi dan memberikan panduan penggunaan AI
  • Riset risiko terhadap masyarakat, termasuk diskriminasi dan privasi, harus jadi prioritas
  • AI dikembangkan dengan tujuan mitigasi tantangan bersama seperti ancaman penyakit dan perubahan iklim

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper