IDIEC Sebut Ini Sebabnya Kejahatan Siber Kian Marak

Crysania Suhartanto
Minggu, 23 Juli 2023 | 22:00 WIB
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kejahatan siber yang kian marak ditengarai salah satunya karena fungsi Indonesia Security incident Response Team on Internet and Infrastructure/Coordination Center (id-sirtii/CC) yang tidak berjalan maksimal. Ketua Umum Indonesia Digital Empowering Community (IDIEC) Tesar Sandikapura mengatakan keberadaan id-sirtii/CC kini seakan mati suri dan menyebabkan kejahatan siber tak termonitor. 

“id-sirtii Indonesia itu tidak berjalan, itu kenapa serangan-serangan di Indonesia itu tidak ada yang termonitor,” ujar Tesar kepada Bisnis, Minggu (23/7/2023).

Sebelumnya, Kominfo menunjuk id-sirtii/CC untuk melakukan pengawasan keamanan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet mulai 2007. Tim ini yang kemudian bertanggung jawab untuk mengantisipasi serangan siber yang terjadi di Indonesia, terutama untuk instansi pemerintah. 

Adapun cara kerjanya adalah dengan memantau lalu lintas serangan siber yang ada di Indonesia ataupun global. Jadi, sebelum serangan berlangsung id-sirtii dapat memprediksinya terlebih dahulu. 

Instansi ini kemudian dimasukkan ke dalam satuan unit Kominfo, berpindah ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). 

Tesar mengatakan awalnya id-sirtii memiliki cukup banyak anggota. Namun, instansi ini kemudian terkendala biaya operasional yang menyebabkan fungsinya mandek. 

“Padahal dulu timnya banyak, tetapi karena terkendala biaya dan tidak memiliki budget yang cukup, unit kecil tersebut tidak dapat berjalan (seperti semestinya),” ujar Tesar. 

Tesar berharap agar pemerintah lebih peka dan membuat perubahan perihal penanganan kejahatan siber. Dia mencontohkan banyaknya iklan judi dan slot yang menempel di laman resmi pemerintah. Hal itu pun menurutnya menjadi bukti ketidakpedulian pemerintah pada keamanan dunia siber.

“Kok bisa (laman dengan) go.id ditempelkan iklan judi slot? Itu kan parah. Artinya apa? Enggak ada yang meriksa,” ujar Tesar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Reni Lestari
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper