60 Persen UMKM Indonesia Perempuan, Butuh Banyak Pelatihan

Crysania Suhartanto
Rabu, 12 Juli 2023 | 19:31 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati (tengah), Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Muhammad Hilmi Adrianto (kanan) dan Founder dan CEO Yayasan UMKM Perempuan Perintis (Uprintis) Indonesia Novita Hardini berbincang disela acara peluncuran Modul Perempuan Maju Digital di Jakarta, Rabu (12/7/2023). BISNIS/Suselo Jati
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati (tengah), Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Muhammad Hilmi Adrianto (kanan) dan Founder dan CEO Yayasan UMKM Perempuan Perintis (Uprintis) Indonesia Novita Hardini berbincang disela acara peluncuran Modul Perempuan Maju Digital di Jakarta, Rabu (12/7/2023). BISNIS/Suselo Jati
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyatakan dari 64 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, 60 persen di antaranya dimiliki dan dikelola oleh perempuan. 

“Artinya apa, perempuan adalah kekuatan ekonomi nasional," ujar Bintang, Rabu (12/7/2023).

Adapun dari data tersebut, ada sekitar 52,9 persen perempuan berpartisipasi pada usaha mikro, 34 persen pada usaha kecil, dan 56 persen pada usaha menengah. 

Dengan kondisi tersebut, menurut Bintang, setiap perempuan berperan aktif dalam dunia kewirausahaan dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara. 

Senada, Wakil Direktur Kebijakan Umum dan Pemerintahan Tokopedia, Hilmi Adrianto juga menyatakan peran perempuan pelaku UMKM sangat esensial dalam perekonomian nasional. 

“Pilar ekonomi Indonesia didukung paling banyak oleh perempuan”, ujar Hilmi.  

Sayangnya, dari semua angka ini, masih banyak perempuan yang terkendala sejumlah tantangan untuk dapat bertahan di pasar.

Founder UPRINTS Indonesia, Novita Hardini menyatakan bahwa perempuan pelaku usaha kerap mendapatkan kesulita terkait menambah pendapatan keluarga, pelatihan kewirausahaan yang terbatas, dan kemandirian dalam pengambilan keputusan bisnis.

Tidak hanya itu mereka juga mengalami kendala pencatatan keuangan, hingga meningkatkan skala usaha. Perempuan membutuhkan lebih banyak pelatihan untuk lebih lincah dalam berjualan lewat kanal digital. 

Sebelumnya, Tokopedia juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong pegiat UMKM, khususnya perempuan, memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) secara online. 

Tokopedia menjadi perusahaan e-commerce pertama yang berkolaborasi dengan pemerintah dalam rangka fasilitasi dan sosialisasi NIB terhadap para pelaku UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper