Bisnis.com, JAKARTA - Dua ekor buaya dibunuh secara sadis di Far North Queensland, Australia. Pembunuhan ini memicu respons para pelestari lingkungan.
Hingga organisasi pelestari lingkungan ‘Community Representation of Crocodiles’ (CROC) mengumpulkan sumbagan untuk mencari tahu pelaku pembunuh itu.
Terkumpul dana sebesar $10.000 yang akan diberikan bagi siapa saja yang berhasil menemukan pelakunya.
Dikutip dari Environment News, Berita pembunuhan itu mengejutkan warga Australia. Berita tersebar melalui pemeriksaan mayat, desas-desus lokal, panggilan telepon yang mengganggu, dan video media sosial.
Salah satu foto yang beredar menunjukkan foto seekor buaya mati dengan dimutilasi, kondisinya tragis tanpa kepala.
Penghargaan digalang oleh Community Representation of Crocodiles (CROC), sebuah kelompok yang memasukkan Bob Irwin, seorang konservasionis, di antara para anggotanya yang terkenal.
Sumbangan datang membanjir dari sekitar 30 orang dan termasuk dua jumlah terpisah $3000 dan $1500.
Turis yang pernah mengunjungi Sungai Daintree dan mengenal Lizzie termasuk di antara para kontributor.
Sejak insiden Teluk Sapi terjadi, ahli buaya lokal Tommy Hayes telah mencari mereka yang bertanggung jawab.
"Saya belum berhenti, saya akan mencari tahu siapa itu," katanya kepada Yahoo News Australia pada hari Selasa.
Mr Hayes memeriksa tubuhnya dan mengambil ratusan foto luka binatang itu, berharap foto-foto itu dapat membantu pihak berwenang melacak pembunuhnya.
“Kepalanya dipotong sempurna dari vertebrata pertama. Itu pasti dipotong oleh manusia, tidak ada trauma peregangan yang terlihat atau kerusakan pada kaki yang Anda kaitkan dengan pertarungan buaya, ”katanya.