Bisnis.com, JAKARTA – Google akan mengubah strategi monetisasi iklan pada Waze yang sebelumnya terorganisir secara terpisah. Rencananya, iklan pada Waze akan digabung dengan iklan Google.
Melansir CNBC International, Rabu (28/6/2023) hal tersebut diungkapkan Chris Phillips, pengawas divisi peta pada Google melalui pesan elektronik kepada para karyawan.
“Kami telah memutuskan untuk memindahkan pengelolaan monetisasi iklan Waze kepada Global Business Organization (GBO), serupa dengan Google Maps,” tulis Phillips dalam pesan.
Kini iklan pada Waze akan dihentikan. Sementara itu, perusahaan berfokus membuat iklan Waze baru yang diberdayakan oleh Google. Google hari ini akan mengabarkan para pengiklan dan mitra terkait perubahan ini.
Google berharap, produk iklan pada aplikasi yang diakuisisinya pada 2013 itu akan lebih terukur dan optimal.
Seiring dengan adanya perubahan sistem, sejumlah karyawan terancam pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam pesannya Phillips menyebutkan, akan terjadi pengurangan pekerja yang berperan dalam penjualan, pemasaran, serta analisis di monetisasi iklan Waze.
Google sendiri telah melebur Waze ke Geo, unit yang mengawasi peta sejak Desember lalu. Perombakan itu disertai dengan mundurnya Neha Parikh dari jabatannya sebagai CEO Waze.
Hingga saat ini, pekerja di unit Waze mencapai 500 orang. Tidak disebutkan secara pasti jumlah pekerja yang akan dipangkas.
Sementara itu, Google telah memangkas 6 persen atau setara dengan 12.000 tenaga kerjanya pada Januari, sejalan dengan pertumbuhan tahunannya yang melambat.