Bisnis.com, JAKARTA – Ilmuwan luar angkasa atau astronom dari National Astronomical Observatories of the Chinese Academy of Sciences (NAOC) mengusulkan penerapan metode baru untuk mengukur jarak antargalaksi.
Mengutip Tech Explorist, metode anyar yang diusulkan adalah RR Lyr Periode Ganda. Metode ini dinilai lebih akurat dibandingkan dengan teknik sebelumnya yang memiliki tingkat ketidakakuratan pada kisaran 1 – 2 persen.
“Metode RR Lyr periode ganda unik karena terhubung dengan karakteristik bintang yang berbeda, yakni massa dan kelimpahan unsur,” tulis Tech Explorist seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (20/6/2023).
Seorang peneliti senior di NAOC sekaligus salah satu penulis studi tersebut, Deng Licai, mengatakan metode anyar ini akan meningkatkan sampel galaksi dengan jarak presisi tinggi sebesar 20 atau lebih.
Belakangan, penemuan terkait dengan benda-benda luar angkasa sedang ramai-ramainya.
The National Aeronautics and Space Administration atau NASA menemukan multiplanet di circumbinary systems dengan dua matahari seperti halnya lokasi dalam Star Wars bernama Tatooine.
Mengutip ABC.Net, salah satu planet temuan baru dalam sistem tata surya tersebut adalah BEBOP-1c, singkatan dari Binares Escorted By Orbiting Planets.
“Berbeda dengan planet-planet di sistem tata surya kita, planet di circumbinary systems berevolusi terhadap 2 matahari. Hanya ada 12 circumbinary systems,” tulis laporan tersebut.
Penemuan tersebut berawal dari kegagalan para astronomer NASA mengetahui parameter paling fundamental planet yang berada di circumbinary systems, yakni massa, dalam temuan terdahulu.
Tepatnya pada 2020, NASA menemukan planet di dalam circumbinary systems bernama TOI-1338b menggunakan data dari teleskop luar angkasa Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS).
Akibat gagal menentukan parameter massa TOI-1338b, NASA kemudian memasang instalasi 2 teleskop gurun Atacama, Chile, untuk melakukan pengukuran ulang.