Twitter Luncurkan Strategi Revitalisasi Bisnis Fokus pada Video, Kreator, Kemitraan Perdagangan

Khadijah Shahnaz Fitra
Sabtu, 17 Juni 2023 | 09:08 WIB
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Twitter, platform media sosial sedang mengadopsi strategi baru yang berfokus pada video, kreator konten, dan kemitraan perdagangan untuk merevitalisasi bisnis perusahaan di luar sektor periklanan digital.

Hal ini diungkap dalam presentasi kepada para investor yang dipimpin oleh pemilik Twitter, Elon Musk, dan CEO baru, Linda Yaccarino, yang ditinjau oleh Reuters.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (17/6/2023), sejak Linda Yaccarino mulai menjabat sebagai CEO pada tanggal 5 Juni lalu, Dia telah memulai pembicaraan awal dengan tokoh-tokoh politik, hiburan, layanan pembayaran, serta penerbit berita dan media untuk menjajaki potensi kemitraan.

Seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengungkapkan bahwa Twitter sedang dalam tahap pembicaraan awal dengan para pihak terkait. Sumber tersebut memilih untuk tidak disebutkan namanya terkait panggilan investor swasta yang sedang berlangsung.

Presentasi ini merupakan kesempatan pertama bagi Linda Yaccarino untuk berbicara di hadapan para investor perusahaan. Langkah ini menunjukkan niat Twitter untuk menghadirkan perubahan dan memperkuat bisnis mereka di bawah kepemimpinan baru.

Sejak akuisisi Twitter oleh Elon Musk pada bulan Oktober, perusahaan media sosial ini telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk pemutusan hubungan kerja ribuan karyawan, kritik terhadap moderasi konten yang lemah, dan kepergian banyak pengiklan yang khawatir iklan mereka muncul di samping konten yang tidak pantas.

Dengan merekrut Linda Yaccarino, seorang eksekutif periklanan yang berpengalaman dan memiliki latar belakang dalam memodernisasi penjualan iklan di perusahaan hiburan dan berita seperti Comcast dan NBCUniversal, Elon Musk menunjukkan bahwa iklan digital masih menjadi prioritas bagi Twitter.

Beberapa perusahaan pembeli iklan sebelumnya merekomendasikan klien mereka untuk menghentikan sementara belanja iklan di Twitter setelah pengambilalihan oleh Musk. Namun, rekomendasi tersebut telah dibatalkan dan tidak ada perusahaan periklanan besar yang saat ini merekomendasikan jeda, menurut slide presentasi yang ditampilkan.

Merek-merek terkenal seperti Warner Bros, Mondelez, McDonald's, dan Walmart telah kembali beriklan di Twitter setelah periode jeda awal, seperti yang terlihat dalam slide presentasi.

Linda Yaccarino juga menginformasikan kepada para investor bahwa belanja iklan di beberapa kategori pengiklan telah meningkat setidaknya 40 persen secara tahunan, termasuk di sektor kesehatan, barang kemasan konsumen, dan layanan keuangan.

Selain fokus pada iklan digital, Twitter juga sedang mengarahkan perhatiannya pada pengembangan konten video di platform mereka. Lebih dari 10 persen waktu yang dihabiskan di Twitter saat ini digunakan untuk menonton video vertikal, menurut slide presentasi tersebut.

Sebagai langkah konkret, mantan pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, baru-baru ini meluncurkan acara baru di platform Twitter yang diberi judul "Tucker on Twitter."

Twitter berharap dapat menjual iklan dan mendapatkan sponsor untuk acara-acara seperti ini dan untuk para pembuat konten lainnya di platform mereka.

Dalam beberapa hari terakhir, Linda Yaccarino juga berbagi informasi kepada rekannya bahwa Elon Musk telah memberikan dukungan yang kuat terhadap ide-ide dan rencana yang diusungnya. Hubungan kerja sama antara keduanya telah dimulai dengan awal yang positif.

Dengan fokus yang baru ini, Twitter berharap dapat merevitalisasi bisnis mereka, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan menarik kembali minat pengiklan untuk beriklan di platform ini. Langkah-langkah strategis ini menunjukkan komitmen Twitter dalam menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna dan menciptakan peluang baru di luar sektor periklanan digital.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper