Bisnis.com, JAKARTA - Chief Project Manager Officer Merah Putih Fund (MPF) Eddi Danusaputro mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan peluncuran resmi Merah Putih Fund.
Jika tidak ada hambatan, rencananya lembaga pendanaan gabungan BUMN untuk startup itu akan resmi diperkenalkan pada bulan ini.
“Estimasi akan ada acara resmi [launching] pada akhir Juni 2023,” kata Eddi kepada Bisnis, Rabu (7/6/2023).
Eddi mengatakan sesuai komitmen awal, Merah Putih Fund memiliki dana kelola sebesar US$300 juta atau Rp4,4 triliun. Selanjutnya, Merah Putih Fund (MPF) akan mencari Investees pada tahun ini. Dalam hal ini, Investees adalah perusahaan tempat modal ventura menaruh modal nantinya.
“Kami langsung cari investees,” kata Eddi.
Sebelumnya, pada awal 2023 MPF telah menyusun pipeline startup yang akan menjadi sasaran investasi suntikan dana senilai total US$300 juta.
MPF akan menyasar startup dalam tahap pengembangan atau late stages startup. Artinya startup yang saat ini sedang mencari pendanaan seri C dan D.
"[Saat ini] sudah mulai bikin pipeline calon investees," jelas Eddi.
Merah Putih Fund merupakan gabungan dari modal ventura milik BUMN yaitu Mandiri Capital, BRI Venture, MDI Venture, Telkomsel Mitra Inovasi dan BNI Ventures.
Berdasarkan catatan Bisnis, Terdapat beberapa kriteria umum startup yang akan dilirik oleh Merah Putih Fund. Pertama, founders harus warga negara Indonesia. Kedua, perusahaan harus berdiri dan beroperasi di Indonesia.
Ketiga, harus memiliki roadmap ataupun rencana exit di Indonesia. Exit strategy bukan hanya melantai di bursa, tapi bisa jadi merger and acquisition yang dilakukan di Indonesia.
"Keempat, ini masih bentuk range. Kami tidak kaku tapi harus ada patokan. Pre-money valuation-nya harus di kisaran US$200 juta atau growth stage, karena kami mengelola uang BUMN, sehingga early stage itu terlalu risky buat kita," kata Eddi.