Apple Perkenalkan Vision Pro Super Canggih, Bisa Digunakan di Indonesia?

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 6 Juni 2023 | 14:52 WIB
Tampilan dalam Apple Vision Pro/Dok. Apple
Tampilan dalam Apple Vision Pro/Dok. Apple
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Implementasi Apple Vision Pro di Indonesia membutuhkan dukungan jaringan yang kuat seiring dengan pengalaman yang lebih nyata, yang berusaha dihadirkan oleh kacamata AR/VR besutan Apple Inc. tersebut. 

Pengamat telekomunikasi menilai jaringan 4G belum tentu cukup untuk mengakomodir fitur-fitur canggih yang ada di Apple Vision Pro. 

Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan Apple Vision Pro memiliki spesifikasi 23 juta pixel pada masing-masing lensa, 12 kamera, 5 sensor dan 6 mic. 

Selain itu kacamata yang berbentuk seperti kacamata Ski ini juga memiliki 2 kamera untuk ke depan dan 2 kamera tracking tangan dan juga dilengkapi light radar. 

Dengan sejumlah perangkat keras (hardware) yang tertanam itu, menurutnya, Apple Vision Pro butuh jaringan dengan bandwidth besar, yang dapat diakomodir oleh 5G

“Memerlukan jaringan 5G, dengan hanya melihat lensa pada masing masing 23 megapixels dan anggap saja dengan 10 bit depth atau lebih dengan 50/60 FPS (frame per second), ditambah kompresi, dengan buffer yang cukup. Seharusnya diperlukan 5G,” kata Ian, Selasa (6/6/2023). 

Adapun jika menggunakan jaringan 4G, pendapat Ian, tidak masalah selama lalu lintas di jaringan 4G rendah. 

Jika sedang dalam kondisi padat trafik, di mana seluruh masyarakat Indonesia memang berinternet menggunakan 4G, maka kacamata super canggih ini kurang berguna. 

Masalahnya, di Indonesia penggelaran 5G masih dilakukan terbatas di kota-kota besar. Porsi base transceiver station (BTS) 5G di Indonesia pun masih di bawah 1 persen jika dibandingkan 4G hingga pertengahan 2023 ini. 

“Kalau sudah banyak pengguna akan bermasalah. Memang tergantung use case untuk real AR, 5G lebih tepat,” kata Ian. 

Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai jaringan internet tetap atau fixed broadband saja sudah cukup selama masyarakat berlangganan internet rumah dengan bandwidth besar. 

Jaringan 5G hanya dibutuhkan jika Apple Vision Pro digunakan di luar rumah secara mobile. 

“Kecuali ini digunakan untuk gim mobile, seperti Pokemon Go, sehingga harus bergerak-gerak di sana fitur 5G berguna. Kalau penggunaannya hanya di rumah dan di kantor. Sudah cukup fixed broadband,” kata Tesar. 

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi berpendapat jika Apple Vision Pro menyedot data secara realtime, maka membutuhkan jaringan dengan latensi rendah seperti 5G. Namun, karena 5G mungkin tidak tersedia secara merata di Indonesia, dapat tetap menggunakan 4G walaupun kualitas Apple Vision Pro nanti kurang optimal. 

“Produk ini tidak hanya sekadar berbasis 4G atau 5G, tetapi apakah produk ini dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak. Beberapa perusahaan pernah mengeluarkan produk serupa, tetapi memang di Indonesia permintaannya belum tinggi, baru tahap coba-coba. Jadi masih ada proses Apple Vision Pro” kata Heru. 

Sebelumnya, Apple mengumumkan headset augmented reality terbaru yang bernama Apple Vision Pro. Rencananya produk ini hadir di Amerika Serikat pada awal 2024. 

Dilansir dari The Verge, Selasa (6/6/2023) Apple memasang harga untuk satu perangkat Apple Vision Pro sebesar US$3.499 atau setara dengan Rp51,8 juta. Produk ini akan dipasarkan di Amerika Serikat terlebih dahulu pada awal 2024 dan mulai dipasarkan luas di sejumlah negara pada akhir tahun 2024. 

"Ini adalah produk Apple pertama yang Anda lihat. Ini adalah awal dari perjalanan," kata CEO Tim Cook tentang perangkat tersebut.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper