Boncos! Investor Grab Rugi Rp473 Triliun, Sebut Ada Andil GOTO

Khadijah Shahnaz Fitra
Senin, 15 Mei 2023 | 14:55 WIB
CEO SoftBank Group Masayoshi Son dalam sebuah jumpa pers di Tokyo, Rabu (6/2/2019)/Bloomberg-Kiyoshi Ota
CEO SoftBank Group Masayoshi Son dalam sebuah jumpa pers di Tokyo, Rabu (6/2/2019)/Bloomberg-Kiyoshi Ota
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Investor Grab dan GOTO, Softbank Vision Fund mencatatkan rekor kerugian sebesar 4,3 triliun yen atau setara Rp473 triliun.

Melansir Bloomberg, Senin (15/5/2023), Softbank Vision Fund merugi sebesar 297,5 miliar yen atau US$2 miliar pada kuartal I/2023, mengakhiri tahun fiskal dengan total kerugian sebesar 4,3 triliun yen.

Kerugiaan ini pun menjadi yang terburuk sejak Founder Softbank, Masayoshi Son, mendirikan perusahaan pada 2017 lalu. Kerugian di dana investasi membuat Softbank rugi 5,28 triliun yen pada periode yang sama dibandingkan rugi pada tahun sebelumnya 3,43 triliun yen.

Di Indonesia sendiri, Softbank telah memberikan pendanaan ke Tokopedia, e-commerce milik GOTO. Dengan mergernya Tokopedia dan Gojek pun, pendanaan tersebut berubah menjadi kepemilikan saham.

Softbank berhasil menahan kerugian dari penjualan saham di perusahaan teknologi terkenal yaitu Uber. Meskipun demikian, penurunan saham  perusahaan teknologi China bidang kercedasan buatan atau artificial intelligence (AI) SenseTime dan perusahaan teknologi GOTO membuat Softbank mencatatkan kerugian besar.

Masayoshi Son mengatakan bahwa perusahaannya telah beralih ke mode bertahan, dengan memprioritaskan pengeluaran daripada investasi baru. 

Adapun, kerugian ini lebih kecil US$27 miliar dibandingkan kerugian tahun lalu. Tahun lalu pun kerugian disebabkan oleh kombinasi jatuhnya saham-saham teknologi, kenaikan inflasi, kenaikan suku bunga dan perang di Ukraina.

Grup yang melaporkan kerugian bersih tahunan lebih dari US$7,2 miliar, juga menyalahkan meningkatnya ketegangan antara AS dan Cina dan kegagalan Silicon Valley Bank atas memburuknya kondisi pasar. 

CFO SoftBank, Yoshimitsu Goto, mengatakan bahwa Softbank akan menahan investasi-investasi baru dan berfokus pada pengurangan utang dan penjualan aset-aset. Namun, pada saat yang sama, Softbank mengatakan bahwa perusahaan tetap siap untuk menangkap peluang di bidang AI generatif.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper