Bisnis.com, JAKARTA - Crassigyrinus Scoticus atau Kecebong pembunuh merupakan hewan kuno yang memiliki bentuk seperti kecebong dan berwajah buaya yang meneror bumi jauh sebelum dinosaurus.
Para ilmuwan sebelumnya telah menunjukan bahwa C. Scoticus merupakan tetrapoda yaitu hewan berkaki empat yang dapat berpindah dari air ke darat. Tetrapoda ini mulai muncul di Bumi sekitar 400 juta yang lalu ketika tetrapoda berevolusi dari ikan bersirip lobus.
Namun, penelitian sebelumnya menemukan bahwa C. Scoticus merupakan hewan air. Ini karena hewan tersebut hidup di rawa-rawa batu bara yang merupakan lahan basah yang selama jutaan tahun akan berubah menjadi simpanan batu bara yang yang sekarang menjadi Skotlandia yang berada di Amerika Utara.
Dilansir melalui livescience penelitian baru dilakukan oleh para ilmuwan di University College London yang menunjukan bahwa hewan tersebut memiliki gigi yang besar dan rahang yang kuat. Meskipun bernama “kecebong tebal” namun hewan ini memiliki tubuh yang relatif rata dan anggota tubuh yang sangat pendek, mirip dengan buaya dan aligator.
C. Scoticus ini memiliki panjang tubuh sekitar 2 hingga 3 meter atau setara dengan 6,5 hingga 9,8 kaki. Seorang dosen biologi sel dan perkembangan di University College London Laura Porro mengatakan “hewan itu akan berperilaku mirip dengan buaya modern, bersembunyi di bawah permukaan air dan menggunakan gigitannya yang kuat untuk menangkap mangsa”.
C. Scoticus juga merupakan hewan yang dapat berburu mangsa di daerah rawa-rawa. Memiliki mata yang besar untuk dapat melihat di air yang berlumpur serta gurat sisi, sistem sensorik yang memungkinkan hewan ini dapat mendeteksi getaran di dalam air.
Menurut Laura Porro celah yang terdapat pada hewan tersebut mungkin mengindikasikan bahwa C. Scoticus memiliki indera lain yang dapat membantunya dalam berburu mangsa. Hal itu disebut dengan organ rostral yang membantu makhluk itu mendeteksi medan listrik.
Selain memiliki organ rostral, C. Scoticus memiliki organ Jacobson yang ditemukan pada hewan seperti ular yang dapat membantu mendeteksi bahan kimia yang berbeda. Penelitian baru oleh Journal of Vertebrate Palaeontology menunjukan bahwa hewan tersebut memiliki bentuk tengkorak seperti buaya.
Untuk mengkonstruksi hewan tersebut seperti apa makan dilakukan CT scan dari empat spesimen yang terpisah dan menyatukan fosil yang rusak untuk dapat memperlihatkan wajahnya. Para tim berencana untuk melakukan simulasi biomekanik untuk menguji gagasan tentang C. Scoticus dan kemampuannya.