Bisnis.com, JAKARTA - Apple, produsen teknologi asal Amerika Serikat dikabarkan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan di divisi ritel korporat.
Melansir Reuters, Selasa (4/4/2023), PHK akan berdampak pada apa yang disebut Apple sebagai tim pengembangan dan pelestarian, kata laporan itu. Adapun, jumlah posisi yang dihilangkan tidak dapat dipastikan dan kemungkinan sangat kecil.
Produsen iPhone ini tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar atas laporan tersebut.
Kekhawatiran akan penurunan ekonomi akibat kenaikan suku bunga telah memicu serangkaian PHK massal di perusahaan-perusahaan di Amerika dalam beberapa bulan terakhir.
Meta Platforms (META.O) yang merupakan induk perusahaan Facebook bulan lalu mengatakan akan memangkas 10.000 pekerjaan tahun ini, menjadikannya perusahaan teknologi besar pertama yang mengumumkan PHK besar-besaran.
Adapun, Amazon Inc, salah satu e-commerce terbesar di dunia menjadi perusahaan teknologi yang paling banyak melakukan pemangkasan terhadap karyawannya.
Melansir dari dataindonesia.id, Kamis (30/3/2023), hingga 28 Maret 2023, perusahaan yang didirikan Jeff Bezos itu telah memberhentikan 27.150 karyawannya.
Amazon tercatat memecat 150 karyawannya pada 28 Oktober 2022. PHK massal kembali dilakukan Amazon terhadap 10.000 karyawan pada 16 November 2022.
Pada tahun ini, pemecatan di Amazon dilakukan terhadap 8.000 karyawan pada 4 Januari 2023. Peristiwa itu kembali terulang pada 20 Maret 2023, Amazon melakukan PHK terhadap 9000 karyawan.
Setelah Amazon, Meta menjadi perusahaan teknologi kedua yang paling banyak melakukan PHK terhadap karyawannya. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu telah memecat 21.000 karyawannya pada 9 November 2022 dan 14 Maret 2023.
Di posisi berikutnya, ada Google yang melakukan PHK terhadap 12.000 karyawan pada 20 Januari 2023. Kemudian, disusul Philips dan Microsoft yang masing-masing melakukan PHK terhadap 10.000 karyawan.
Berikut daftar perusahaan teknologi dengan jumlah PHK terbesar:
1. Amazon: 27.150 karyawan
2. Meta: 21.000 karyawan
3. Google: 12.00 karyawan
4. Philips: 10.000 karyawan
5. Microsoft: 10.000 karyawan
6. Salesforce: 9.090 karyawan
7. Ericsson: 8.500 karyawan
8. Dell: 6.650 karyawan