Raih Pendanaan, Startup Fresh Factory Siap Ekspansi ke 50 Kota

Rio Sandy Pradana
Senin, 3 April 2023 | 17:31 WIB
Fresh Factory saat menandatangani Pendanaan Pra-Seri A. / Dok. Fresh Factory
Fresh Factory saat menandatangani Pendanaan Pra-Seri A. / Dok. Fresh Factory
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Fresh Factory, startup rantai dingin terintegrasi (cold chain fulfilment) dan enabler, meraih pendanaan US$4,15 juta atau setara dengan Rp62,1 miliar yang dipimpin SBI Ven Capital.

Pendanaan tersebut dihimpun melalui pendanaan bersama dari Kyobo Securities dan NTUitive, serta partisipasi dari investor eksisting yakni East Ventures, Trihill Capital, dan investor baru PT Tap Applied Agri Services.

Founder dan Chief Executive Officer di Fresh Factory Larry Ridwan mengatakan pendanaan tersebut digunakan untuk ekspansi ke 100 titik layanan di 50 kota Indonesia pada 2023.

"Fokus ekspansi ke kota-kota dengan jumlah populasi tinggi di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan dan kota-kota lapis kedua di Jawa," katanya dalam siaran pers, Senin (3/4/2023).

Dia menambahkan langkah tersebut bertujuan akselerasi kinerja startup untuk menyediakan layanan end-to-end (dari hulu ke hilir) dalam logistik dan cold chain fulfilment dengan strategi hyperlocal.

Perusahaan, lanjutnya, juga akan berinvestasi untuk merekrut talenta terbaik, meningkatkan kualitas layanan eksisting, dan mendorong efisiensi logistik dengan terus memperluas jaringan fulfilment untuk produk segar (fresh product) dalam layanan cold chain yang disediakan perusahaan.

Fresh Factory, yang didirikan pada 2020 oleh Larry Ridwan (Chief Executive Officer), Widijastoro Nugroho (Chief Commercial Officer) dan Andre Septiano (Chief Financial Officer), menyediakan jaringan hiperlokal cold chain, fulfilment dan sistem manajemen pintar untuk fulfilment yang memungkinkan pelaku bisnis menyimpan, mengambil, mengemas produknya dan dikirim langsung ke pelanggan.

“Misi dari Fresh Factory adalah mentransformasi layanan fulfilment bagi e-commerce pada bisnis cold chain di Indonesia," katanya.

Kebutuhan terhadap layanan infrastruktur cold chain di Indonesia terus meningkat sejalan dengan makin luasnya penggunaan e-commerce dan online groceries.

Pasar cold chain di Indonesia tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 10,7 persen pada 2016 hingga 2021, dan diperkirakan tumbuh 12,9 persen antara 2021 dan 2026.

Sejak diluncurkan pertama kali, Fresh Factory telah tumbuh dari memiliki sebanyak 20 pusat layanan fulfilment menjadi lebih dari 40 pusat layanan fulfilment di 22 kota di Indonesia, serta memperluas layanan ke pemesanan ritel, di samping layanan untuk pemesanan langsung ke pelanggan (direct-to-consumer).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper