Silicon Valley Bank (SVB) Bangkrut, Alarm Bahaya Buat Startup Lokal

Khadijah Shahnaz Fitra
Senin, 13 Maret 2023 | 14:46 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penutupan Silicon Valley Bank (SVB) sebagai pemberi pinjaman telah menyampaikan kabar mengejutkan kepada sederet perusahaan rintisan global. Kondisi tersebut bisa menjadi alarm bahaya buat startup Indonesia yang masih mengalami badai PHK karyawan.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan dengan bangkrutnya bank peminjam untuk startup dan modal ventura ini akan mengakibatkan pendanaan startup dari luar negeri akan makin sulit.

"Hal tersebut juga akan makin berat mengingat porsi pendanaan dari Amerika Serikat ke startup digital kita cukup besar," ujar Nailul, Senin (13/2/2023).

Dia menjelaskan ada dua hal yang membuat SVB bangkut. Pertama adalah tingkat suku bunga AS yang meningkat tajam dan kedua pengelolaan dana yang buruk.

Hal ini pun mengakibatkan nasabah meminta dana untuk ditempatkan ke bank dengan suku bunga lebih tinggi, di sisi lain startup yang mempunyai hutang ke SVB justru jeblok atau mengalami kegagalan.

Kemudian uang SVB di pemerintah pun tenor jangka panjang. SVB pun kelimpungan untuk mencari dana dalam menutupi likuiditasnya.

Adapun untuk pendanaan startup di luar Amerika, saat ini India sudah mulai mencemaskan pasca bangkrutnya SVB. Nailul menekankan di Indonesia sendiri, untuk pasar modal mungkin akan ada sentimen negatif terutama untuk lembaga pembiayaan.

Padahal, startup di Indonesia masih mengalami masa suram atau tech winter dengan adanya fenomena badai PHK hingga 2023. Terbaru, GoTo dan Shopee ikut mengurangi jumlah karyawannya.

Pada 2022, sekitar 25 perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia. Beberapa nama perusahaan terkenal seperti GoTo (Gojek dan Tokopedia) , Grab, Shopee pun melakukan pemangkasan.

Bukan hanya itu beberapa startup unicorn juga melakukan pengurangan seperti Xendit dan Ajaib.

Memasuki bulan ketiga pada 2023, tercatat ada enam perusahaan teknologi yang sudah melakukan efisiensi, beberapa di antaranya Zenius, Shopee dan GoTo, yang pada tahun lalu sempat melakukan dua kali PHK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper