Bisnis.com, JAKARTA - Proses transformasi aplikasi PeduliLindungi jadi Satu Sehat Mobile dinilai berpotensi melanggar Undang-undang (UU) Perlindungan Data Pribadi (PDP).
Hal itu diungkapkan Pakar dari lembaga riset siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha.
Menurutnya, integrasi keduanya bisa saja melanggar Pasal 7 ayat 1 regulasi itu yang mewajibkan pengelolaan data pribadi harus dilakukan dengan persetujuan pemilik data pribadi.
"Jika satu aplikasi menggunakan data dari aplikasi lain tanpa izin pemilik data, maka pengelola aplikasi tersebut dapat dianggap telah melanggar UU PDP," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (27/2/2023).
Untuk itu, Pratama menyarankan agar sebelum menggunakan data dari aplikasi lain, seperti PeduliLindungi, Satu Sehat Mobile harus meminta persetujuan dari pemilik data pribadi atau pemilik aplikasi tersebut.
Dia menilai bahwa Satu Sehat Mobile adalah aplikasi resmi yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan dan bertujuan untuk memberikan informasi dan layanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia.
Namun, bila akan dilakukan integrasi antara aplikasi PeduliLindungi dan Satu Sehat Mobile, perlu diperhatikan beberapa hal terkait keamanan datanya.
"Di antaranya kepatuhan pada regulasi privasi dan data pribadi, pengaturan akses data, pengamanan data, monitoring dan pemantauan, penilaian risiko, dan transparansi," terangnya.
Adapun berdasarkan pantauan Bisnis.com, Senin (27/2/2023), aplikasi Satu Sehat Mobile mulai meminta izin untuk mengakses data kesehatan pengguna aplikasi PeduliLindungi.
Sebagaimana diketahui, bila sesuai rencana, aplikasi pelacakan Covid-19 PeduliLindungi akan bertransformasi jadi Satu Sehat Mobile pada 28 Februari 2023.
Perubahan informasi kesehatan itu terdapat pada bagian Preference di aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi meminta persetujuan pengguna untuk perubahan akses data ke SatuSehat Mobile.
Perubahan ini dapat ditemukan di bagian Account > Preference > Health Information Exchange (Beta) > Provide Access to SatuSehat. Jika setuju, pengguna bisa geser tombol di bagian Provide Access to SatuSehat ke sebelah kanan.
Tak hanya meminta izin akses, laman di aplikasi tersebut turut menjelaskan apa itu SATUSEHAT.
Tertulis bahwa aplikasi ini merupakan platform integrasi data dan interoperabilitas fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, pelayanan kesehatan, apotek, laboratorium, dan lainnya yang terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi dan diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan.
"Resume medis Anda akan disimpan dalam satu tempat, sehingga seluruh aktivitas kesehatan Anda dapat terpantau dengan detail dan berurutan meskipun Anda berobat di tempat yang berbeda," tulis keterangan di halaman tersebut.
Halaman tersebut juga menjelaskan bahwa dengan memberikan akses data ke SATUSEHAT, maka koordinasi resume medis pengguna antar-fasilitas layanan kesehatan diklaim akan jadi lebih efektif.
"Memberikan banyak keuntungan lainnya seperti, komunikasi yang lebih mudah untuk mencari layanan rujukan dan tidak perlu melakukan tes kesehatan berulang kali ketika mengunjungi faskes yang berbeda," tambah halaman itu.