Bisnis.com, JAKARTA - Twitter, platform media sosial milik Elon Musk dikabarkan kembali melakukan PHK sebanyak 200 orang atau sekitar 10 persen dari total karyawannya yang berposisi mulai dari manajer hingga insinyur.
Dilansir dari Reuters, Senin (27/2/2023), pemutusan hubungan kerja (PHK) ini merupakan putaran kesekian kalinya sejak mantan orang terkaya di dunia mengakuisisi media sosial tersebut.
Pemangkasan yang terjadi pada Minggu (26/2/2023) malam, berdampak pada manajer produk, ilmuwan data, dan insinyur yang mengerjakan pembelajaran mesin dan keandalan situs, yang membantu menjaga berbagai fitur Twitter tetap online, berdasarkan sumber mengetahui masalah tersebut.
Adapun, Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Saat ini pun media sosial berlogo burung biru tersebut memiliki jumlah karyawan sekitar 2.300 karyawan aktif, menurut Musk bulan lalu.
PHK terbaru mengikuti PHK massal yang terjadi pada awal November, ketika Twitter memberhentikan sekitar 3.700 karyawan dalam upaya melakukan efisiensi.
Musk mengatakan pada bulan November lalu bahwa Twitter tersebut mengalami "penurunan pendapatan yang sangat besar" karena pengiklan menarik pengeluaran di tengah kekhawatiran tentang moderasi konten.
Twitter baru-baru ini mulai berbagi pendapatan dari iklan dengan beberapa pembuat kontennya.
Sebelumnya pada Sabtu (25/2) , The Information melaporkan bahwa platform media sosial itu memberhentikan puluhan karyawan atau sekitar 50 karyawan, untuk mengimbangi penurunan pendapatan.
Alhasil dalam kurun waktu kurang seminggu, Twitter telah melakukan pemangkasan dua kali yang berdampak pada 250 karyawannya.