Elon Musk Gagal Bayar Slack Bikin Karyawan Twitter Tak Bisa Komunikasi

Rendi Mahendra
Senin, 27 Februari 2023 | 10:35 WIB
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Diduga terlalu berhemat, CEO Twitter,  Elon Musk menolak untuk membayar tagihan Slack hingga ribuan karyawan tak bisa berkomunikasi.

Diketahui Slack merupakan alat komunikasi utama yang digunakan oleh karyawan Twitter untuk bekerja.

Melansir dari laman Metro.co.uk, pada hari Rabu (22/2/2023),  karyawan Twitter diberi tahu bahwa Slack sedang down untuk 'pemeliharaan rutin'. Namun ada dugaan CEO Elon Musk menolak untuk membayar tagihan.

“Tidak ada yang namanya perawatan rutin. Itu omong kosong,”  kata seorang karyawan Slack memberi tahu Platformer, dikutip dari laman Metro.co.uk, Senin (27/2/2023).

Akibatnya sebagian karyawan Twitter mengambil cuti karena tak ada cara untuk mengobrol dan tidak ada kode untuk dikirimka.

Diduga Musk memangkas biaya dan melihat apakah Twitter dapat berjalan tanpa membayar Slack.

Adapun di perusahaan Musk yang lain seperti Tesla, karyawan menggunakan pesaing Slack bernama Mattermost, Microsoft Outlook, dan Teams untuk komunikasi internal.

Namun, karyawan Twitter (atau yang tersisa) tidak senang kehilangan platform komunikasi utama mereka tanpa pemberitahuan.

Beberapa orang yang diduga karyawan Twitter menggunakan aplikasi tempat kerja anonim, Blind, untuk mengeluh.

“Kami tidak membayar tagihan Slack kami.Sekarang semua orang hampir tidak bekerja. Bijaksana, sangat bodoh,”  tulis seorang karyawan.

Bagi sebagian orang, langkah tersebut tampaknya menjadi langkah terakhir untuk memotivasi mereka keluar dari perusahaan.

Bagi staf Twitter, kehilangan Slack berarti kehilangan akses ke riwayat obrolan penting dan dokumen yang mereka andalkan sejak Musk memecat ribuan karyawan.

“Setelah semua orang pergi, saya tidak punya siapa-siapa untuk bertanya saat macet,”  tulis karyawan Twitter lain di Blind.

Staf Twitter juga mendapati diri mereka tidak dapat menggunakan alat pelacak kemajuan, Jira, yang digunakan oleh perusahaan untuk melacak semuanya mulai dari kemajuan pembaruan fitur hingga kepatuhan terhadap peraturan.

Sementara Jira dipulihkan pada hari Kamis, Slack tetap tak bisa digunakan. Beberapa karyawan berkomunikasi melalui email, yang lain mengambil cuti lagi.

Ini bukan pertama kalinya Twitter dituduh gagal membayar tagihan. Pada bulan Januari, perusahaan tersebut digugat karena tidak membayar sewa sebesar £115.000 di kantor San Francisco.

Sementara itu, Musk melakukan segala kemungkinan untuk mengumpulkan uang termasuk melelang ratusan barang kantor dari markas besar Twitter di San Francisco.

Twitter secara aktif mendorong langganan berbayarnya, Twitter Blue, yang dilengkapi dengan tanda centang biru seharga £8,40 per bulan.

Pada bulan November, Musk memperingatkan potensi kebangkrutan Twitter jika gagal meningkatkan pendapatan langganan untuk mengimbangi penurunan pendapatan iklan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper