Ini Penjelasan Kenapa Hewan Bisa Merasakan Datangnya Bencana Sebelum Terjadi

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 23 Februari 2023 | 16:32 WIB
Orang-orang berdoa saat mereka bersiap untuk menguburkan korban gempa mematikan di pemakaman di Kahramanmaras, Turki pada 9 Februari 2023. REUTERS/Suhaib Salem
Orang-orang berdoa saat mereka bersiap untuk menguburkan korban gempa mematikan di pemakaman di Kahramanmaras, Turki pada 9 Februari 2023. REUTERS/Suhaib Salem
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak anggapan jika kumpulan burung terbang secara bergerombol kerapkali terjadi sebelum adanya bencana alam.

Banyak orang mengatakan karena hewan memiliki insting tertentu yang membuat mereka menyelamatkan diri sebelum terjadi bencana.

Hal itu juga dipercaya ketika sebelum terjadinya gempa Turki yang menewaskan 46.000 orang lebih.

Sebelumnya, disebutkan jika segerombolan burung terbang menjauhi suatu wilayah dan migrasi ke wilayah lainnya.

Bisakah burung memprediksi bencana alam di masa depan?

Sains menunjukkan bahwa hewan mungkin dapat merasakan bencana alam seperti gempa bumi lebih cepat daripada manusia, tetapi hanya dalam hitungan detik atau menit.

Hal ini karena, saat terjadi gempa bumi, gelombang seismik keluar dari pusat gempa.

Gelombang primer yang merupakan gelombang pertama yang dirasakan, lebih kecil, dan sebagian besar tidak terdeteksi oleh manusia. Mereka mendahului gelombang sekunder yang lebih ganas, yang dapat mengguncang tanah dan merobohkan bangunan.

Hewan, yang memiliki indera pendengaran dan penciuman yang lebih tajam daripada manusia mungkin merasakan detik atau menit ini sebelum manusia.

Dan para ilmuwan sedang meneliti apakah perilaku hewan bisa menjadi semacam sistem peringatan dini. 

Namun jika menyangkut kelompok burung yang berkumpul bersama, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Sekelompok burung hitam membentuk kawanan besar di lanskap perkotaan adalah perilaku burung hitam yang benar-benar normal," kata Kaelie Swift, seorang ahli ekologi unggas dan peneliti di University of Washington.

"Jadi gagasan bahwa ini entah bagaimana tidak menyenangkan, entah bagaimana terkait dengan apa pun yang terjadi di tempat lain di dunia ini benar-benar palsu."

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper