Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk ingin pengguna Twitter dapat melakukan transaksi jual beli hingga mengirim uang lewat platform tersebut, layaknya aplikasi PayPal dan Apple Pay.
Berdasarkan laporan Financial Times, CEO Twitter itu ingin orang-orang dapat membeli barang di Twitter, tetapi juga saling mengirim uang.
Namun, pembayaran akan diutamakan untuk mata uang fiat, meskipun fungsionalitas kripto dapat ditambahkan pada tahap selanjutnya.
"Twitter sedang mengerjakan sistem yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran [transaksi] dengan pengguna lain," tulis laporan itu dikutip dari Mashable, Sabtu (4/2/2023).
Untuk mewujudkan rencana tersebut, Twitter harus memenuhi banyak pemeriksaan dan memenuhi berkas-berkas agar sesuai dengan aturan yang berlaku ke Departemen Keuangan Amerika Serikat. Twitter dikabarkan memiliki target bisa menyelesaikan lisensi untuk fitur pembayaran di AS itu setidaknya dalam waktu satu tahun.
Setelah itu, perusahaan kemungkinan akan mencoba mendapatkan persetujuan peraturan yang diperlukan untuk memperluas layanan secara internasional.
Adapun Manajemen Produk Twitter Esther Crawford dipercaya untuk menyelesaikan urusan perizinan itu. Dia memimpin tim kecil di Twitter yang juga bertanggung jawab pada perlindungan data pengguna.
Perlindungan data tersebut disiapkan untuk mencegah insiden keamanan siber dan kebocoran data yang menyerang banyak perusahaan media sosial, termasuk Twitter dalam beberapa tahun terakhir.
Disebut-sebut, rencana menjadikan Twitter sebagai platform pembayaran merupakan cara Elon Musk meningkatkan pendapatan perusahaan. Pasalnya, Twitter telah kehilangan sebagian pendapatan iklan sejak Musk mengambil alih pada Oktober 2022.
Namun, tampaknya rencana ini tidak akan mudah. Twitter harus berjuang melawan pesaing kelas berat seperti PayPal dan Apple Pay.