Jumlah Unicorn Baru Turun 52,1 Persen di 2022, Ini Biang Keroknya!

Khadijah Shahnaz Fitra
Minggu, 29 Januari 2023 | 13:09 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Musim dingin industri teknologi atau sering disebut tech winter bukan hanya berdampak pada penurunan pendanaan startup secara global, tapi juga berdampak pada penurunan jumlah startup yang bervaluasi di atas US$1 miliar atau unicorn.

Dilansir dari dataindonesia.id dan CB Insights, Minggu (29/1/2023) jumlah unicorn baru di dunia sebanyak 258 unit pada 2022. Jumlah itu lebih rendah 52,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 539 unicorn baru. 

Dari jumlah tersebut, kehadiran unicorn baru paling banyak di Amerika Serikat pada 2022, yaitu 139 unit. Sebanyak 46 unicorn baru berada di Eropa pada tahun lalu.  

Di Asia, ada 43 unicorn baru yang muncul sepanjang 2022. Sebanyak tujuh unicorn baru berada di Amerika Latin dan Karibia. Kemudian, ada empat unicorn baru yang berada di Kanada. 

Sementara itu, jumlah unicorn baru di Australia dan Afrika masing-masing sebanyak dua unit dan satu unit pada 2022. 

Tren penurunan jumlah unicorn baru secara global sejalan dengan menyusutnya pendanaan dari perusahaan modal ventura (venture capital/VC). Pada 2022, pendanaan secara global tercatat senilai US$415,1 miliar (Rp6.218 triliun) atau turun 34,98 persen secara year-on-year (yoy).   

Total pendanaan modal ventura yang terealisasi sepanjang 2022 terdiri atas 36.177 kesepakatan. Adapun, pada 2021, total pendanaan modal ventura mencapai US$638,4 miliar atau sekitar Rp9.560 triliun dengan 37.669 kesepakatan. 

Lebih rinci, pendanaan dengan nilai lebih dari US$100 juta atau Rp1,5 triliun tercatat sebesar US$190,1 miliar atau senilai Rp2.847 triliun dengan 923 kesepakatan. 

Nilai tersebut berkurang hampir 50 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$371,9 miliar atau senilai Rp5.574 triliun dengan 1.590 kesepakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper