Bisnis.com, JAKARTA- Musim dingin industri teknologi atau sering disebut tech winter, tampaknya berdampak juga pada sektor unggulan startup teknologi finansial atau fintech.
Dilansir dari dataindonesia.id, total pendanaan untuk fintech di dunia mengalami penurunan yang signifikan pada 2022. Berdasarkan laporan CB Insights, total pendanaan fintech yang terealisasi sebesar US$75,2 miliar atau setara dengan Rp1.123 triliun dengan 5.048 kesepakatan sepanjang tahun lalu.
Jumlah tersebut tercatat turun hingga 46,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Pada 2021, total pendanaan fintech secara global mencapai US$139,8 miliar atau senilai Rp2.097 miliar dengan 5.474 kesepakatan.
Berdasarkan wilayahnya, pendanaan fintech paling banyak dilakukan di Amerika Serikat pada 2022. Proporsinya mencapai 37 persen dari total pendanaan fintech di dunia sepanjang tahun lalu.
Posisinya diikuti oleh pendanaan fintech dengan proporsi sebesar 25 persen. Kemudian, sebanyak 23 persen pendanaan fintech pada 2022 dilakukan di wilayah Eropa.
Kondisi tersebut sejalan dengan pengurangan pendanaan dari perusahaan modal ventura sepanjang 2022. Total pendanaan modal ventura secara global tercatat turun 34,98% menjadi US$415,1 miliar pada tahun lalu.
Adapun, pada 2021, total pendanaan modal ventura mencapai US$638,4 miliar atau sekitar Rp9.560 triliun dengan 37.669 kesepakatan.
Lebih rinci, pendanaan dengan nilai lebih dari US$100 juta atau Rp1,5 triliun tercatat sebesar US$190,1 miliar atau senilai Rp2.847 triliun dengan 923 kesepakatan. Nilai tersebut berkurang hampir 50 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$371,9 miliar atau senilai Rp5.574 triliun dengan 1.590 kesepakatan.
