East Ventures Siap Investasi Rp8,5 Triliun ke Startup pada 2023

Khadijah Shahnaz Fitra
Rabu, 21 Desember 2022 | 01:32 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - East Ventures memastikan alokasi pendanaan untuk investasi startup pada tahun depan, masih sama dengan alokasi 2022 yang mencapai US$550 juta atau Rp8,5 triliun (Kurs Rp15.624).

Managing Partner at East Ventures Roderick Purwana mengatakan masih berfokus pada pendanaan terakhir yang ditutup pada awal 2022, yakni sebesar US$550 juta. Hal tersebut menjadikan perusahaan modal ventura tersebut mengelola lebih dari US$1 triliun Asset Under Management (AUM).

"Tidak ada," katanya saat dikonfirmasi mengenai perbedaan alokasi pendanaan tahun ini dengan 2023, Selasa (20/12/2022).

Dia menjelaskan alokasi tersebut terdiri dari US$150 juta untuk pendanaan tahap awal (seed stage) dan US$400 juta untuk pendanaan tahap lanjutan (growth stage).

East Ventures juga mengatakan sampai tahun depan dan selanjutnya, modal ventura ini akan melakukan investasi terhadap startup yang sesuai dengan filosofi investasinya, yaitu People and Potential Market untuk tahap awal. Adapun, pada startup lanjutan, East Ventures akan fokus pada traction atau pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sebelumnya, East Ventures juga optimis dengan pertumbuhan perusahaan rintisan pada tahun depan bakal tetap positif dan masih tetap ada startup baru kendati ada 'tech winter'.

Rodrick menjelaskan salah satu alasan East Ventures optimis dikarenakan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Berdasarkan data dari Google, Temasek, dan Bain & Company dalam studi berjudul eConomy SEA 2022 tersebut, nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan mencapai US$77 miliar atau setara Rp1.197,8 triliun pada 2022. Angka ini merefleksikan pertumbuhan 22 persen secara tahunan.

"Kalau dibandingkan pertumbuhan GDP Indonesia, GMV Indonesia mencapai dua kali lipat pertumbuhannya. Maka tema untuk 2023 kita tetap bullish [optimis] untuk startup dan digital ekonomi," ujar Rodrick belum lama ini.

Rodrick optimis pada 2023 akan startup masih akan tumbuh dan hadir meskipun adanya tantangan global berupa pandemi Covid-19 dan perubahan geopolitik di Ukraina.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper