Bisnis.com, JAKARTA - East Ventures, perusahaan modal ventura, optimis dengan pertumbuhan perusahaan rintisan pada tahun depan bakal tetap positif dan masih tetap ada startup baru kendati ada tech winter.
Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menjelaskan salah satu alasan East Ventures optimis dikarenakan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Berdasarkan data dari Google, Temasek, dan Bain & Company dalam studi berjudul eConomy SEA 2022 tersebut, nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan mencapai US$77 miliar atau setara Rp1.197,8 triliun (kurs Rp15.557 per US$) pada 2022. Angka ini merefleksikan pertumbuhan 22 persen secara tahunan.
"Kalau dibandingkan pertumbuhan GDP Indonesia, GMV Indonesia mencapai dua kali lipat pertumbuhannya. Maka tema untuk 2023 kita tetap bullish [optimis] untuk startup dan digital ekonomi," ujar Rodrick, Senin (5/11/2022).
Lebih lanjut, Rodrick optimis pada 2023 akan startup masih akan tumbuh dan hadir meskipun adanya tantangan global berupa pandemi Covid-19 dan perubahan geopolitik di Ukraina. Tantangan tersebut pun berdampak terhadap supply chain, finansial, inflasi dan krisis energi mengakibatkan tekanan ekonomi di semua negara.
"Saya yakin di 2023, startup baru pun akan tetap ada. Terlebih dengan adanya dukungan ekonomi digital Indonesia," tegasnya.
Dia menjelaskan biasanya startup hebat hadir ketika terjadinya krisis seperti Uber dan Airbnb yang hadir pada krisis ekonomi yang terjadi pada 2008.
Founder startup, lanjutnya, melihat krisis sebagai kesempatan dan saat ini pun adanya perubahan yang terus terjadi, mulai dari kebutuhan sehari-hari dilengkapi melalui online sampai sekarang bisa dilakukan dengan metode omnichannel.