Bisnis.com, JAKARTA - Operator seluler terus berupaya dalam menarik lebih banyak pelanggan baru dari luar Pulau Jawa dengan mendorong produk layanan yang transparan.
Indosat Ooredoo Hutchison berhasil menambah puluhan juta pelanggan baru sepanjang periode Januari-Desember 2022. Mayoritas pelanggan baru berasal dari luar Pulau Jawa.
Indosat Ooredoo Hutchison baru saja memecahkan rekor dengan meraih 100 juta pelanggan aktif pada Desember 2022. Dibandingkan dengan Desember tahun lalu, jumlah pelanggan Indosat bertambah 37,1 juta pelanggan.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh berbagai faktor mulai dari merger dengan Tri Indonesia, hingga penetrasi produk ke luar Pulau Jawa.
Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Ritesh Kumar Singh mengatakan pertumbuhan jumlah pelanggan aktif berasal dari Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa seperti Sumatra dan Kalimantan.
Pertumbuhan pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison terjadi secara konsisten. Pada kuartal I/2022, perusahaan hasil merger tersebut, memiliki 94,6 juta pelanggan. J
umlah tersebut bertambah 1,6 juta pelanggan menjadi 96,2 juta pelanggan pada kuartal II/2022 dan bertambah lagi 2,4 juta pelanggan menjadi 98,6 juta pelanggan.
“Mayoritas [jumlah pelanggan baru] berasal dari luar Pulau Jawa,” kata Ritesh di Jakarta, Jumat (9/12/2022).
Pertumbuhan tidak hanya terjadi secara kuantitas, juga kualitas. Rata-rata pendapatan per pengguna (Average revenue per user/ARPU) Indosat juga naik secara konsisten.
Pada kuartal I/2022, ARPU gabungan Indosat sebesar Rp32.000, kemudian naik menjadi Rp33.500 pada kuartal II/2022 dan Rp33.800 pada kuartal III/2022.
Director & Chief Regulatory Officer IOH Danny Buldansyah mengatakan pertumbuhan pelanggan terjadi karena Indosat mampu menawarkan produk layanan yang sederhana, dan didukung oleh kualitas jaringan yang terus membaik.
Integrasi jaringan Indosat dengan Tri Indonesia, membuat layanan yang ditawarkan Indosat makin prima, yang kemudian memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam berselencar di dunia maya.
Integrasi jaringan Indosat-Tri masih dilakukan dan ditargetkan rampung pada kuartal II/2023.
Danny mengatakan perusahaan masih mengkaji rencana bisnis pada tahun depan.
Dia belum tahu apakah pertumbuhan pelanggan yang signifikan - hingga 4 - 6 juta pelanggan - akan terjadi lagi pada tahun depan.
Namun, menurut Danny peluang tersebut terbuka, mengingat pengguna layanan seluler tidak hanya manusia, juga benda-benda yang terhubung ke internet atau Internet of Things (IoT).
“Pelanggan sekarang bukan hanya manusia saja, kami lihat juga pelanggan yang wearable dan IoT tahun depan seperti apa? jadi kami belum tahu apakah 6 juta atau berapa,” kata Danny kepada Bisnis.
Danny juga mengatakan bahwa perusahaan akan terus memacu ekspansi jaringan 4G. Hingga 2025, perusahaan menargetkan menambah 11.400 Base Transceiver Station (BTS) 4G yang tersebar di luar Pulau Jawa dan Pulau Jawa.
Berbeda dengan Indosat, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) pada kuartal III/2022 tengah berusaha untuk mengejar pertumbuhan pelanggan berkualitas. Per September 2022, Telkomsel memiliki 159,8 juta pelanggan.
Telkomsel dalam menerapkan perilaku sehat, mengoptimalkan nilai pelanggan dan fokus pada pembaharuan yang menghasilkan konsolidasi jumlah dengan pelanggan yang lebih produktif. Strategi tersebut membuat jumlah pelanggan Telkomsel terkoreksi 7,9 persen yoy.
Sementara itu untuk ARPU pada kuartal III/2022 berada di posisi Rp45.000, naik 4,3 persen dari kuartal II/2022 yang sebesar Rp43.000.
PT XL Axiata Tbk. melayani 57,4 juta pelanggan pada kuartal III/2022, terkoreksi 600.000 pelanggan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi ARPU gabungan, pada kuartal III/2022 tercatat sebesar Rp38.000, tumbuh Rp1.000 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Potensi Luar Jawa
Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan ruang pertumbuhan operator di luar Pulau Jawa masih terbuka lebar, seiring dengan rencana pemerintah dalam menghadirkan tempat destinasi wisata dan kota cerdas.
Destinasi wisata baru akan membuat pergerakan masyarakat menjadi makin luas, sehingga dibutuhkan layanan internet. Sementara itu kehadiran kota cerdas, akan diisi dengan perangkat-perangkat IoT yang membutuhkan layanan seluler.
“Peluang pertumbuhan di luar Pulau Jawa masih sangat luas. Berbeda dengan di Pulau Jawa yang sudah cukup padat,” kata Ian.
Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura mengatakan langkah operator dalam mengakuisisi nasabah IoT peluangnya tidak terlalu besar.
Pasalnya, belum banyak korporasi dan perusahaan rintisan yang mengadopsi IoT di luar Pulau Jawa, terlebih di tengah bayang-bayang resesi pada tahun depan.
Pertumbuhan pelanggan yang terjadi di Indosat Ooredoo Hutchison, menurutnya, didorong karakteristik pelanggan Indosat dan Tri Indonesia yang saling melengkapi.
Penurunan jumlah pelanggan di Telkomsel dan XL Axiata tidak ada kaitannya dengan pertumbuhan jumlah pelanggan di Indosat Ooredoo Hutchison.
“Penurunan jumlah pelanggan Telkomsel dan XL Axiata lebih kepada efisiensi yang dilakukan pelanggan. Di mana mereka dahulu memakai tiga nomor ponsel, sekarang cukup satu atau dua saja,” kata Tesar.