Perkembangan Infrastruktur Telko di NTT Pacu Pemerataan Kualitas

Media Digital
Jumat, 9 Desember 2022 | 10:26 WIB
Foto: Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef Nae Soi, M.M. pada acara Festival Literasi Digital
Foto: Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef Nae Soi, M.M. pada acara Festival Literasi Digital
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  Infrastruktur telekomunikasi di Flores, Nusa Tenggara Timur, berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Kendati begitu, pemerintah daerah dan masyarakat di Flores berharap pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor telekomunikasi terus memacu perluasan layanan dan juga kualitas jaringan internet di wilayah tersebut.

Hal itu menjadi temuan yang dirangkum Tim Jelajah Sinyal, Bisnis Indonesia, yang sejak 27 Oktober 2022 hingga 10 November 2022 menyisir daratan Flores, NTT, untuk melihat langsung fakta di lapangan mengenai perkembangan layanan telekomunikasi, internet, dan pemanfaatan teknologi digital untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat di berbagai sektor kehidupan.

Secara umum, tim Jelajah Sinyal 2022 melaporkan bahwa perkembangan infrastruktur telekomunikasi di wilayah tersebut terbilang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Penambahan infrastruktur dan jangkauan layanan internet meningkat di delapan kabupaten di pulau tersebut, kendati masih ada beberapa titik yang kualitasnya terasa belum optimal.

Apalagi, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah membangun 457 BTS atau stasiun pemancar sinyal di seluruh wilayah NTT.

Mayoritas BTS tersebut berada di kabupaten yang termasuk kategori tertinggal, perbatasan, dan wilayah yang secara umum belum layak secara komersial.  Semua itu merupakan usaha pemerintah untuk menyediakan layanan internet ke pelosok daerah.

Di sisi lain, tim Jelajah Sinyal 2022 melaporkan bahwa pemanfaatan layanan internet juga belum maksimal lantaran minimnya pengetahuan masyarakat, khususnya generasi tua, di wilayah perdesaan.

Di beberapa desa, pemanfaatan internet untuk pengembangan hasil pertanian dan perkebunan didorong oleh kaum muda. Namun, hal itu belum ditemui di banyak desa di Flores, NTT.

Peran serta kaum muda itu perlu diperkuat lagi dengan literasi digital yang lebih masif dan didukung oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan di sektor telekomunikasi. 

Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot, Kamis (10/11/2022), menanggapi sejumlah laporan tim Jelajah Sinyal 2022.

“Jadi semakin memperkuat bahwa program penggelaran infrastruktur dan literasi digital itu harus dijadikan sepaket atau dalam satu program yang menyeluruh,” ungkap Sigit kepada tim Jelajah Sinyal.

Menurutnya, jaringan yang tergelar akan optimal dimanfaatkan bila ada upaya literasi yang sebanding.  Sebaliknya, literasi yang gencar tidak akan berguna tanpa jaringan yang menjangkau berbagai seluruh negeri atau dengan kualitas yang rendah.

“Idealnya semakin tinggi literasi, semakin meningkat demand trafik dan jaringan, sehingga ada kebutuhan untuk meng-upgrade kualitas jaringan. Harapannya dampak ekonominya juga akan makin muncul,” kata Sigit.

Sigit menilai kaum muda bisa menjadi fokus dalam upaya literasi digital. Kelompok masyarakat ini, jelas dia, bisa diandalkan dalam memaksimalkan pemanfaatan internet.

Apalagi, jelas dia, kualitas layanan internet di daerah belum merata. Dengan begitu, kata Sigit, layanan internet yang terbatas sungguh bisa dimaksimalkan bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat.  

“Yang paling pas diutamakan mendapatkan literasi adalah yang muda. Apalagi kalau generasi digital native, proses belajarnya lebih cepat, daripada generasi tua yang sebagian agak sulit untuk migrasi ke pola-pola kerja digital,” pungkasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper