Perusahaan asal Texas akan Bangun Konstruksi di Bulan, Dananya Rp855 Miliar

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 30 November 2022 | 17:13 WIB
Ilustrasi konstruksi di bulan
Ilustrasi konstruksi di bulan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana NASA membangun kehidupan di bulan tampaknya akan segera direalisasikan.

Saat ini, ICON, perusahaan konstruksi asal Texas disebutkan siap menggelontorkan dana sebesar US%57,2 juta atau sekitar Rp855 miliar untuk menggarap protek Olympus

Perusahaan itu akan mengembangkan teknologi yang memungkinkan umat manusia membangun pos terdepan di bulan dan Mars menggunakan tanah dan batu yang tersedia secara lokal.

"Untuk mengubah paradigma eksplorasi ruang angkasa, kita akan membutuhkan sistem yang kuat, tangguh, dan berkemampuan luas yang dapat menggunakan sumber daya lokal bulan dan benda planet lainnya," ICON salah satu pendiri dan CEO Jason Ballard mengatakan dalam sebuah pernyataan dilansir dari Space.com.

ICON adalah pelopor dalam penggunaan teknologi konstruksi canggih di Bumi. Contohnya, perusahaan membangun rumah cetakan 3D pertama yang diizinkan sepenuhnya di Amerika Serikat pada tahun 2018 dan sejak itu mengirimkan seluruh komunitas rumah semacam itu di AS dan di Meksiko.

Perusahaan meluncurkan Project Olympus pada tahun 2020, dengan alasan bahwa teknologinya dapat membantu membangun infrastruktur penting seperti landasan pendaratan, jalan, dan habitat di bulan dan Mars.

ICON telah menghasilkan semacam prototipe, habitat Planet Merah yang dicetak 3D yang disimulasikan disebut Mars Dune Alpha, yang akan digunakan NASA untuk melatih astronot untuk misi jangka panjang.

Kontrak NASA yang baru diumumkan, diberikan melalui program Riset Inovasi Bisnis Kecil agensi, akan membantu perusahaan mengembangkan teknologi dan prosedurnya. ICON berencana menggunakan uang itu untuk mempelajari bagaimana tanah bulan, atau regolith, berperilaku dalam gravitasi bulan menggunakan sampel simulasi dan yang asli yang dibawa kembali oleh misi Apollo, kata perwakilan perusahaan.

Perusahaan juga akan menguji perangkat keras dan lunaknya pada misi luar angkasa yang mensimulasikan gravitasi bulan. Dan akan ada uji coba yang lebih ambisius, jika semuanya berjalan sesuai rencana.

"Pengiriman terakhir dari kontrak ini akan menjadi konstruksi pertama manusia di dunia lain, dan itu akan menjadi pencapaian yang cukup istimewa," kata Ballard dalam pernyataan tersebut. 

Ketertarikan NASA pada sistem konstruksi bulan tidaklah mengherankan. Melalui program Artemis, badan antariksa bekerja untuk membangun kehadiran manusia jangka panjang yang berkelanjutan di dan sekitar bulan pada akhir tahun 2020-an.

Misi Artemis pertama, Artemis 1, diluncurkan pada 16 November, mengirimkan kapsul Orion tanpa awak ke orbit bulan. Orion akan kembali ke Bumi dengan percikan laut pada 11 Desember.

"Untuk menjelajahi dunia lain, kita membutuhkan teknologi baru yang inovatif yang disesuaikan dengan lingkungan tersebut dan kebutuhan eksplorasi kita," kata Niki Werkheiser, direktur pematangan teknologi di Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper