Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau memecat lebih banyak karyawan Twitter Inc.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (21/11/2022) CEO Tesla ini dikabarkan akan memecat karyawan pada divisi penjualan dan kemitraan bisnis setelah pengunduran diri massal di antara para insinyur pada hari Kamis lalu (17/11/2022).
Menurut orang yang mengetahui masalah ini, Musk memberikan ultimatum kepada karyawan Twitter: tetap bekerja dan bekerja berjam-jam dalam versi Twitter yang lebih "hardcore", atau pergi dengan pesangon.
Karena ini banyak karyawan dalam peran teknis memilih untuk keluar dari yang diharapkan, dibandingkan dengan mereka yang bekerja di bagian penjualan, kemitraan, dan peran serupa, kata orang-orang yang menolak disebutkan namanya saat membahas masalah internal.
Pada hari Jumat, (18/11/2022) Musk meminta para pemimpin di Twitter untuk setuju memecat lebih banyak karyawan.
Petinggi Marketing dan Sales Robin Wheeler dan Maggie Suniewick petinggi Partnership dikabarkan menolak arahan Musk. Maka dari itu kedua orang tersebut kehilangan pekerjaannya.
Wheeler dan Suniewick tidak menanggapi permintaan untuk memberikan pernyataan kepada Bloomberg. Sebelumnya , Wheeler awal bulan ini telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari Twitter, tetapi diyakinkan untuk tetap tinggal oleh Musk.
Dia telah membantu Musk berkomunikasi dengan pengiklan yang terlihat waspada terhadap perubahan kebijakan dan visi Twitter.