Belum Selesai Kasus MyPertamina, Bjorka Kini Sebar Data PeduliLindungi

Rahmi Yati
Selasa, 15 November 2022 | 19:06 WIB
PeduliLindungi/Antara Foto-Zabur Kururu
PeduliLindungi/Antara Foto-Zabur Kururu
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bjorka kembali melakukan aksi pembocoran data dengan mengunggah 3,2 miliar data yang diklaim sebagai pengguna aplikasi PeduliLindungi. Sebelumnya, hacker ini juga menjual data diduga milik MyPertamina.

Data yang dibocorkan di situs BrechForums itu mencakup 48 Gigabyte data terkompresi (compressed) dan 157 GB data tak terkompresi (uncompressed), dengan total 3.250.144.777 data.

"Indonesia Covid-19 app PeduliLindungi 3,2 billion," tulis Bjorka di forum tersebut, Selasa (15/11/2022).

Adapun dalam data itu disebut juga terdapat informasi Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, serta YouTuber Deddy Corbuzier.

Data berformat CSV itu berupa "Name, Email, NIK (National ID CARD Number), Phone Number, DOB, Device ID, COVID-19 STATUS, Checkin History, Contact Tracing History, Vaccination etc."

"Data sampel yang ditampilkan juga mencakup data milik Johnny G Plate, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Deddy Corbuzier," tambah Bjorka dalam unggahannya.

Dalam unggahannya, dia juga menyertakan sampel bocoran data yang terbagi dalam beberapa kategori. Di antaranya data pengguna (Users) sebanyak 94 juta, akun yang diurutkan (Account Sorted) 94 juta, data vaksinasi (Vaccination) 209 juta, riwayat check-in 1,3 miliar, riwayat pelacakan kontak (Contact Tracing History) 1,5 miliar.

Untuk keseluruhan data tersebut, Bjorka mematok harga US$100.000 atau sekitar Rp1,6 miliar dalam bentuk BitCoin.

"Kalau Anda mau membeli database saya, cukup kirim pesan pribadi atau kontak saya di telegram dengan mengikuti format," tutur Bjorka.

Sebelumnya, Bjorka juga beraksi dengan menjual 44 juta data yang diklaim milik MyPertamina di forum Breached dengan total keseluruhan file yang dijual berjumlah 44.237.264 atau total data yang di-compressed 6GB dan uncompressed 30GB.

Data yang bocor meliputi nama, email, nomor induk kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nomor telepon, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pendapatan (harian, bulanan, tahunan) dan lain sebagainya.

Bjorka mematok harga US$25.000 atau setara Rp392 juta untuk keseluruhan data tersebut. Dalam unggahannya, dia mengaku hanya menerima bayaran dalam bentuk Bitcoin dan calon pembeli bisa menghubunginya melalui Telegram https://bjork.ai atau Twitter @bjorkapipa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper