Cloud Computing Diprediksi jadi Teknologi Masa Depan, Ini Alasannya

Rahmi Yati
Selasa, 15 November 2022 | 17:09 WIB
Ilustrasi/Canadian Cloud Backup
Ilustrasi/Canadian Cloud Backup
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Cloud computing atau komputasi awan diprediksi akan jadi teknologi masa depan. Pasalnya, saat ini banyak perusahaan beralih ke teknologi tersebut lantaran mereka dapat memiliki storage dengan kapasitas tertentu tanpa harus membeli hardware, software, dan pemeliharaan sistem penyimpanan.

Head of Channel Business Alibaba Cloud Indonesia Anthonius Hutabarat mengatakan storage atau ruang penyimpanan sudah jadi bagian penting di perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan performanya. Sayangnya, investasi storage masih terbilang mahal dan kurang efisien.

"Komputasi awan akan menjadi teknologi komputasi masa depan. Hal ini dikarenakan sistem dan mekanisme cloud computing tidak memerlukan investasi besar untuk membangun infrastruktur sumber daya teknologi informasi seperti software, processing power, storage, dan lainnya," ujarnya, Selasa (15/11/2022).

Dengan memanfaatkan layanan cloud, dia menyebut perusahaan dapat memperoleh layanan teknis melalui sewa sesuai permintaan dan membayar per penggunaan.

Senada, General Manager Produk Mitra Mandiri Informatika Rio Prahasta menambahkan, mayoritas perusahaan dan organisasi tidak memiliki banyak sumber daya membeli sistem untuk memenuhi kebutuhan mereka, hingga memelihara dan melindunginya.

Di sisi lain, sambung dia, perusahaan atau organisasi berbasis IT saat ini perlu menggunakan, memelihara, dan mengamankan sistem mereka. Dengan cloud, perusahaan tak perlu lagi khawatir soal kompleksitas teknologi saat ini.

"Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi cloud. Perlindungan sistem informasi perusahaan pun akan terjaga secara maksimal," ujar Rio.

Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan bisnis data center sedang bertumbuh dengan besar di Tanah Air, sebab konsumsi data per kapita Indonesia saat ini baru satu watt per kapita atau setara dengan sekitar 270-300 megawatt.

Untuk itu, saat ini pemerintah juga akan membangun Pusat Data Nasional (PDN) di empat lokasi, yakni Bekasi (Provinsi Jawa Barat), Batam (Provinsi Kepulauan Riau), Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara (Provinsi Kalimantan Timur), dan Labuan Bajo (Provinsi Nusa Tenggara Timur).

"Dari sisi bisnis telekomunikasi, bisnis pusat data atau cloud computing itu bertumbuh pesat di Indonesia," ucap Johnny pekan lalu.

Untuk diketahui, Alibaba cloud merupakan salah satu penyedia cloud computing di Indonesia, dan juga berbagai layanan untuk berbagai bisnis online dan ekosistem e-commerce.

Pada 2018, Alibaba meluncurkan pusat data pertamanya di Indonesia. Diikuti oleh peluncuran keduanya pada 2019 dan ketiga pada awal 2021.

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper