Indonesia Jadi Pasar Utama OYO, Karena Hal ini

Khadijah Shahnaz
Rabu, 9 November 2022 | 14:11 WIB
OYO Hotels & Homes/Istimewa
OYO Hotels & Homes/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - OYO, platform accommodation budget hotel mengungakapkan Indonesia merupakan pasar utama OYO di bisnis global. 

Global CBO & CEO SEAME of OYO Ankit Tandon menjelaskan pada tahun keempat OYO beroperasi, Indonesia  tetap menjadi pasar penting bagi OYO Global. Hal ini dikarenakan Indonesia adalah salah satu pasar yang paling matang dalam hal skala dan unit ekonomi.  

"Oleh karena itu, kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi dan proposisi yang unik bagi OYO," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/11/2022). 

Lebih lanjut, meskipun adanya pandemi membuat sektor wisata yang paling berdampak, OYO Indonesia telah membuktikan pertumbuhan bisnisnya. OYO Indonesia mencatat adanya  peningkatan permintaan pelanggan yang mencapai 110 persen sejak pandemi.

Dengan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, terutama dalam kondisi yang tidak terduga selama pandemi, Indonesia telah berhasil memposisikan diri sebagai salah satu dari empat pasar prioritas utama OYO global selain India, Malaysia, dan Eropa.

OYO pun menilai perkembangan teknologi yang pesat telah memainkan peran penting dalam mendorong pemulihan industri pariwisata, khususnya teknologi digital dalam pemesanan tiket/hotel/atraksi dan membantu mengelola operasional bisnis penginapan setiap harinya secara end-to-end dan efisien. 

"Dalam memperkuat posisi OYO di industri pariwisata dan perhotelan Indonesia, OYO terus berupaya untuk berikan teknologi yang imersif dan berkontribusi dalam memenuhi target pemerintah. Salah satunya target untuk memiliki 1,2 hingga 1,5 juta perjalanan domestik di 2023, terlebih lagi hari libur nasional telah diumumkan," jelas Ankit.

OYO juga melihat selama  masa transisi pandemi menuju pascapandemi, adanya pergeseran tren wisatawan dalam hal menginap. Sebelum pandemi, wisatawan rata-rata menginap selama 1-3 hari per pemesanan.  

Namun, selama masa pandemi, wisatawan lebih memilih durasi menginap yang panjang sekitar 5-7 hari. Kini, ketika memasuki masa transisi pasca pandemi, tren kembali normal dengan durasi menginap selama 1-3 hari. 

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper