Bisnis.com, JAKARTA - Suara misterius yang menghantui medan .agnet bumi dirilis oleh Badan Antariksa Eropa.
Temuan itu berdasarkan riset para ilmuwan yang mengambil sinyal magnetik yang diukur oleh satelit ESA dan mengubahnya menjadi suara untuk melepaskan audio seram selama lima menit.
European Space Agency (ESA) telah merilis audio seram dan berderak yang mengungkapkan bagaimana medan magnet bumi terdengar. Medan magnet bukanlah sesuatu yang benar-benar dapat kita lihat, tetapi merupakan gelembung kompleks dan dinamis yang membuat kita aman dari radiasi kosmik dan partikel bermuatan yang dibawa oleh angin kencang (disebut jilatan api matahari) yang mengalir dari Matahari.
Sesuai ESA, para peneliti dari Technical University of Denmark mengambil sinyal magnetik, diukur oleh misi satelit Swarm badan antariksa yang didedikasikan untuk mensurvei medan magnet, dan mengubahnya menjadi suara. Hasilnya, menurut mereka, cukup menakutkan.
Audio lima menit termasuk derit menakutkan, suara berderak, dan suara napas dalam.
"Tim menggunakan data dari satelit Swarm ESA, serta sumber lain, dan menggunakan sinyal magnetik ini untuk memanipulasi dan mengontrol representasi sonik dari medan inti. proyek ini tentu saja merupakan latihan yang bermanfaat dalam menyatukan seni dan sains," menurut situs resmi ESA.
Mereka memperoleh akses ke sistem suara yang sangat menarik yang terdiri dari lebih dari 30 pengeras suara yang digali ke dalam tanah di Lapangan Solbjerg di Kopenhagen.
"Kami telah mengaturnya sehingga setiap pengeras suara mewakili lokasi yang berbeda di Bumi dan menunjukkan bagaimana medan magnet kami berfluktuasi. selama 100.000 tahun terakhir," katanya lebih lanjut.
Menurut ESA, sejak penemuan itu terungkap pada 24 Oktober, pengeras suara di Solbjerg Square di Kopenhagen, Denmark, telah menyiarkan rekaman itu tiga kali sehari.
Mereka menambahkan bahwa tujuan dari kegiatan ini bukan untuk menakut-nakuti orang tetapi untuk mengingatkan mereka bahwa medan magnet ada dan keberadaan kehidupan di Bumi bergantung padanya.
Trio satelit Swarm digunakan untuk memahami bagaimana medan magnet dihasilkan dengan mengukur secara tepat sinyal magnetik yang berasal dari inti bumi, mantel, kerak, dan lautan. Ini juga termasuk ionosfer dan magnetosfer.
