Bakti Kemenkominfo Kebut Pembangunan 2.600 BTS Tahun Ini

Rahmi Yati
Kamis, 27 Oktober 2022 | 18:40 WIB
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan mempercepat pembangunan 2.600 Base Transceiver Station (BTS) tahun ini.

Direktur Utama Bakti Kemenkominfo Anang Latif mengeklaim hingga saat ini pihaknya sudah membangun 7.295 BTS 4G di seluruh wilayah Indonesia.

"4.300-nya sudah on air. Sisanya 2.600 ini kita kejar selesai di tahun ini hingga di tahun depan," katanya saat memberikan sambutan pelepasan tim Jelajah Sinyal 2022 Bisnis Indonesia, Kamis (27/10/2022).

Menurutnya, pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini bukanlah hal yang mudah mengingat banyak kendala yang dihadapi di lapangan, seperti masalah keamanan hingga kondisi geografis.

Kendati begitu, dia memastikan pembangunan akan terus dilanjutkan demi mewujudkan pemerataan infrastruktur dan konektivitas di Tanah Air.

"Di NTT [Nusa Tenggara Timur] Alhamdulillah isu keamanannya tidak ada lebih tepatnya di Papua, tetapi kami tidak pernah menyerah karena kami yakin kalau kita berhenti di sini saya yakin tidak akan ada lagi pihak yang akan mau membangun [BTS] hingga ke daerah-daerah pelosok agar saudara-saudara kita ini mendapatkan hak yang sama seperti di Pulau Jawa," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menuturkan, saat ini masih terdapat kurang lebih 12.548 desa dan kelurahan yang masuk dalam wilayah blank spot atau belum tersentuh jaringan internet.

Area blank spot tersebut, sambung dia, bukan saja terdapat di wilayah-wilayah 3T (terluar, tertinggal, terdepan), melainkan juga termasuk wilayah komersial atau non-3T.

"Untuk itu kita mendorong perusahaan operator telekomunikasi dan fiber optic untuk lebih berani invest di sana," tambah Johnny.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper