Medsos dan WhatsApp Tim Redaksi Narasi Diretas, Begini Kronologinya

Rahmi Yati
Senin, 26 September 2022 | 13:54 WIB
Ilustrasi/youtube
Ilustrasi/youtube
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Belasan awak redaksi Narasi menghadapi upaya peretasan secara serentak yang menargetkan akun media sosial dan WhatsApp pada akhir pekan lalu.

Pemimpin Redaksi Narasi Zen RS mengatakan setidaknya ada 11 kru redaksi Narasi yang mengalami upaya peretasan pada Minggu (25/9/2022).

"Belasan awak redaksi Narasi menghadapi usaha peretasan secara serentak. Usaha peretasan itu menyasar beragam platform yang digunakan, dari Facebook dan Instagram hingga Telegram dan Whatsapp," kata Zen dalam keterangannya dikutip Senin (26/9/2022).

Dia menuturkan, peretasan pertama kali diketahui pada Sabtu (24/9/2022) ketika seorang produser Narasi bernama Akbar Wijaya atau dikenal Jay Akbar menerima pesan yang berisi sejumlah tautan pada 15.29 WIB.

Kendati Jay tidak membuka satu pun tautan dalam pesan singkat, sambungnya, hampir sekitar 10 detik setelah pesan singkat itu dibaca dia telah kehilangan kendali atas akun atau nomor WhatsApp-nya. Bukan hanya akun WhatsApp saja, Zen menyebut nomor telepon Jay bahkan turut dikuasai.

"Sejak saat itu, hingga dua jam berikutnya, satu per satu usaha meretas akun-akun media sosial awak redaksi terjadi," ujar Zen.

Dia melanjutkan, setelah dilakukan pengecekan pada semua perangkat milik awak redaksi pada Minggu (25/9/2022) pagi, usaha peretasan ternyata sudah berlangsung sejak sehari sebelumnya.

Setidaknya sejak Jumat (23/9/2022) sore, sebanyak tiga akun Telegram awak redaksi Narasi sudah berusaha diretas. Sementara itu, salah satu di antaranya berhasil masuk.

Sejauh ini dirinya juga mencatat sudah ada 11 usaha peretasan yang terjadi pada Tim Redaksi Narasi. Mulai dari pemimpin redaksi, manajer, produser hingga reporter.

"Kami belum tahu apakah ini terkait kerja-kerja jurnalistik yang kami lakukan atau bukan, tetapi cukup jelas usaha peretasan ini dilakukan secara serentak sehingga berpola dan berasal dari pelaku yang kemungkinan besar sama," ujarnya.

Lebih lanjut Zen mengungkapkan mayoritas usaha peretasan berasal dari IP Adress dan perangkat yang identik. Hasil pemeriksaan internal yang pihaknya lakukan menemukan IP Adress tersebut menggunakan salah satu ISP lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper