Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan tahun depan, Indonesia akan memiliki dua satelit baru untuk mendukung kebutuhan konetivitas di Tanah Air.
Dia menyebut, saat ini Indonesia menggunakan 9 satelit untuk keperluan telekomunikasi dengan total kapasitas 150 Gbps. Nantinya, pemerintah akan meluncurkan dua satelit high throughput orbit geostasioner Satria-1 dan Hot Backup Satellite dengan total kapasitas 300 Gbps pada 2023.
"Tahun depan, kita akan memiliki enam dari sembilan kapasitas satelit untuk mendukung kebutuhan Indonesia, serta pemerataan penyebaran Base Transceiver Station di last-mile," katanya, Rabu (31/8/2022).
Berdasarkan data yang ada, sambung Johnny, penggunaan perangkat digital bertumbuh hingga 21 juta orang pada semester I/2021. Sejak pandemi Covid-19 kondisi tersebut berkontribusi terhadap penetrasi digital Indonesia yang secara konsisten tumbuh dari 64,8 persen di 2020 jadi 73,7 persen pada 2021.
Namun begitu, dia menuturkan upaya meningkatkan penetrasi digital bukan tanpa tantangan, apalagi di tengah kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan.
"Penetrasi internet menjadi 77,9 persen pada 2022. Dengan letak geografis yang luas, Indonesia memiliki tantangan untuk menyediakan infrastruktur digital yang sama luasnya," ujar dia.
Lebih lanjut sebagai negara dengan ekonomi digital yang tumbuh paling cepat di Asia Tenggara, dia menyebut Indonesia terus berupaya mengatasi masalah ketimpangan ruang digital dengan mempercepat penggelaran infrastruktur digital secara komprehensif.
Menkominfo menambahkan, pihaknya juga telah mengerahkan lebih dari setengah juta BTS di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
“Kami membangun Infrastruktur TIK hulu melalui penggelaran jaringan backbone serat optik yang terbentang sepanjang 459.000 km di darat dan bawah laut. Pembangunan infrastruktur digital juga berlangsung di lapisan middle-mile," tuturnya.