Bisnis.com, JAKARTA - Aria, startup agrikultur kembali meraih pendanaan sebesar US$5 juta atau senilai Rp74 miliar yang digalang oleh East Ventures. Sebelumnya, perusahaan modal ventura itupun telah mengikuti putaran pendanaan pra-awal (pre-seed) pada Maret 2022.
Pendanaan ini juga diikuti oleh investor di bidang agrikultur dan logistik, seperti Triputra Group, Michael Sampoerna, Arkana Ventures, GK-Plug Play, dan investor strategis lainnya.
Sebagai informasi, Aria merupakan perusahaan agritech yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta hasil panen melalui penggunaan drone dan solusi IoT sekaligus membantu pencegahan dan prediksi solusi agrikultur kepada para petani dan perkebunan dalam skala besar.
Co-Founder Chief Executive Officer Aria William Sjaichudin mengatakan dana segar ini akan dipakai untuk meluncurkan aplikasi pertamanya, Aria tani , sebagai one-stop solution bagi B2C yang memberikan layanan agrikultur yang terintegrasi.
Aplikasi ini mengembangkan teknologi IoT dan konektivitas untuk meningkatkan produktivitas pada perkebunan skala besar di Indonesia.
"Aplikasi ini menawarkan penggunaan drone sebagai layanan utama dan diintegrasikan dengan layanan produk lainnya seperti pupuk, agrokimia, serta alat-alat pertanian, untuk memastikan para petani dapat menerima layanannya tepat waktu," kata William dalam keterangan resmi pada Senin (29/8/2022)
Selain itu dana segar ini juga dialokasikan oleh Aria untuk membantu petani membangun sistem pertanian termekanisasi dengan pemberdayaan drone, menjamin pengembangan produk yang baik dan terarah, pengembangan IoT dan sistem drone. Sistem ini terus dikembangkan dengan target spesifik para petani untuk kemajuan agrikultur di Indonesia.
Dia juga mengatakan dari pendanaan awal, Aria sudah mengembangkan jaringan infrastruktur dan secara cepat membentuk titik distribusi pada 17 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
" Tujuannya adalah untuk menjangkau pasar potensial, memudahkan pembelian armada drone dalam jumlah besar, serta pengembangan aset kunci IoT berupa teknologi pelacakan, sehingga menghadirkan nilai tambah dan dampak bermakna bagi para pelanggan ARIA," ujar William.
Aria juga saat ini sedang mengembangkan solusi IoT untuk pelacakan para pekerja (worker tracker). Pengembangan ini memiliki fokus untuk meningkatkan visibilitas para petani di perkebunan skala besar serta mengatasi konektivitas yang buruk di kondisi lapangan yang sulit.
Inovasi worker tracker yang dikombinasikan dengan mekanisasi pemupukan lewat drone sprayer dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja dan penggunaan bahan baku di perkebunan pada tahapan penyemprotan, pemupukan, hingga proses panen.
"Dengan solusi tersebut, para petani memperoleh hasil analisa lahan dan informasi akurat mengenai kebutuhan pupuk di area-area yang telah ditentukan serta meningkatkan efisiensi pemupukan di lapangan,” jelasnya
Dalam beberapa bulan penerapan, Aria mengatakan telah mendapatkan hak eksklusif untuk penyemprotan dengan drone di Indonesia dari Bayer Agrochemicals. Aria sudah juga mengamankan kontrak pemetaan hutan dengan APP untuk 300 ribu Hektar QC Weeding, dengan hasil terbaik di kelasnya dan memperkuat keunggulan dengan kualitas gambar dan penerimaan sebesar 97 persen, sehingga menjadi standar terbaru dalam kualitas pekerjaan.
Partner East Ventures Melisa Irene mengatakan pihaknya antusias untuk melipatgandakan investasi di Aria. East Ventures mengatakan telah melihat perkembangan positif yang dihadirkan oleh ria dalam menyediakan solusi digital yang lebih baik untuk para petani di Indonesia.
"Dengan besarnya potensi di bidang agrikultur Indonesia, kami percaya Aria akan menjadi solusi yang tepat dalam mengintegrasikan solusi digital dan agrikultur untuk memberdayakan lebih banyak petani di Indonesia,” ujar Melisa
Selain itu, Koordinator Remote Sensing Sinarmas Forestry Umar Hadi Sucipto mengatakan pihaknya telah berkolaborasi dengan Aria untuk mendukung Precision Forestry Project di Provinsi Jambi. Dia menilai Aria dengan cepat beradaptasi dan mencapai lebih dari 95 persen pencapaian kuantitatif dalam 3 bulan.