Bisnis.com, JAKARTA – Automa, piranti lunak berbasis browser extension asal Indonesia, mengumumkan telah mencatatkan lebih dari 30.000 pengembang yang mengimplementasikan konsep open source dari software perusahaan.
Founder Automa Ahmad Kholid mengatakan perusahaan berupaya memudahkan pekerjaan pengguna menjadi jauh lebih mudah dengan berbagai macam blok yang telah disediakan dan dapat dihubungkan untuk membantu proses otomasi.
“Saat ini, software kami dapat mendukung berbagai kebutuhan secara otomatis seperti riset SEO, pengecekan dan pemindahan data, auto-fill form, mengambil tangkapan layar, hingga melakukan tugas berulang. Semua bisa dilakukan secara otomatis dengan Automa,” katanya lewat rilisnya, Jumat (15/7/2022).
Dia melanjutkan, perusahaan selanjutnya ingin membuka kesempatan lebih luas bagi talenta digital di Indonesia dengan meluncurkan channel YouTube Automa Academy yang terbuka untuk belajar membangun rangkaian otomasi pekerjaan di browser dengan memanfaatkan Automa.
“Channel YouTube tersebut merupakan bentuk keberlanjutan Automa dalam membantu talenta digital Indonesia agar dapat memanfaatkan Automa secara tepat melalui video tutorial yang dapat diakses secara gratis,” ujarnya
Sekadar informasi, Automa merupakan software yang dikembangkan oleh Ahmad Kholid, pemuda berusia 20 tahun asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah sangat tertarik mempelajari programming sejak umur 15 tahun.
Sebelum membangun Automa, pria lulusan SMA ini menjalani profesi sebagai petugas administrasi di Pondok Pesantren Daarussyahadah NW, desa Masbagik Selatan, Lombok, NTB.
Ketertarikannya membangun Automa diawali dari rasa malas ketika harus melakukan input data berulang-kali sebagai petugas administrasi. Dari rasa malas tersebut, Ahmad Kholid mencoba mencarikan solusi agar pekerjaannya menjadi lebih otomatis.
.jpg?w=233&h=175)
