Mengenal Akun Bot Spam yang Bikin Elon Musk Batalkan Akuisisi Twitter

Nabila Dina Ayufajari
Rabu, 13 Juli 2022 | 15:36 WIB
Logo Twitter./Bloomberg - Alex Flynn
Logo Twitter./Bloomberg - Alex Flynn
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Founder dan CEO Tesla Elon Musk mengumumkan pembatalan kesepakatan untuk mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar atau Rp660 triliun pekan lalu, menyusul ketidaksepakatan yang terus berlanjut atas jumlah akun bot atau palsu di platform.

Dalam pengajuan, pengacara Musk mengatakan Twitter telah gagal atau menolak untuk menanggapi beberapa permintaan informasi tentang akun palsu atau spam di platform, yang merupakan dasar kinerja bisnis perusahaan, mengutip Yahoo Finance.

"Twitter melakukan pelanggaran material terhadap beberapa ketentuan Perjanjian itu, tampaknya telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan yang diandalkan oleh Musk ketika memasuki Perjanjian Penggabungan," kata pengajuan itu, dikutip Rabu (13/7/2022).

Elon Musk sebelumnya meraih kesepakatan senilai US$44 miliar untuk mengambil Twitter pada bulan April, tetapi kemudian menunda pembelian sampai perusahaan media sosial itu membuktikan bahwa akun bot spam kurang dari 5 persen dari total penggunanya.

Orang terkaya di dunia ini mengklaim bahwa Twitter tidak memberikan informasi yang diperlukan untuk menghitung jumlah akun bot dan memberikan informasi yang tidak akurat.

Lantas, apa itu akun bot spam dan berapa banyak yang saat ini ada di Twitter? Berikut penjelasannya, sebagaimana dilansir dari New York Times.

Apa Itu Akun Bot?

Terkadang disebut “bot,” “spam”, atau “akun palsu,” semuanya merujuk pada akun yang tidak asli, yang meniru cara orang menggunakan Twitter. Beberapa akun spam beroperasi secara otomatis, tetapi ada juga yang dioperasikan manual oleh orang sehingga sulit untuk mendeteksinya. Bot dapat men-tweet pada unggahan orang, membagikan tweet, mem-follow, dan di-follow oleh akun lain.

Kenapa Akun Bot Menjadi Masalah?

Musk telah menyuarakan keprihatinan atas bot di Twitter selama bertahun-tahun. Pada 2020, dia muncul di sebuah acara untuk karyawan Twitter, dan mendorong perusahaan untuk berbuat lebih banyak dalam mencegah dan menghapus bot.

Sejak mengumumkan niatnya untuk mengakuisisi Twitter pada April 2022, Musk telah berulang kali men-tweet tentang bot di platform tersebut. Pada Mei 2022, ketika CEO Twitter Parag Agrawal men-tweet cara perusahaan mendeteksi dan memerangi bot, Musk menanggapi dengan emoji kotoran.

Dalam surat enam paragraf pada 6 Juni 2022, pengacara Elon Musk meminta lebih banyak informasi dari Twitter, tetapi perusahaan media sosial berlambang burung itu menolak permintaan akses data untuk mengungkapkan jumlah akun palsu di platformnya.

“Itu sama dengan pelanggaran materi yang jelas dari kesepakatan itu,” kata pengacara Musk. Dia pun menyatakan bahwa hal ini memberi Musk hak untuk memutuskan perjanjian.

Keesokan harinya, Twitter setuju untuk mengizinkan Elon Musk akses langsung ke “firehose” yang berisi jutaan tweet yang mengalir melalui jaringan setiap hari.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper