Bisnis.com, JAKARTA - Istilah pencurian data sudah tak asing lagi di telinga masyarakat terutama di era serba digital saat ini. Salah satu contoh pencurian data yang bisa merugikan penggunanya adalah data breach.
Dikutip dari laman Instagram Kementerian Komunikasi dan Informatika @Kemenkominfo, Senin (4/7/2022), data breach ini merupakan insiden keamanan yang terjadi lantaran data pengguna pada device atau aplikasi telah diakses tanpa izin.
Data yang dicuri tersebut biasanya bukan sekadar disebar secara cuma-cuma, melainkan diperjualbelikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Sementara itu menurut Cyberark, data breach adalah insiden keamanan pelanggaran data saat peretas mendapat akses ke informasi sensitif seseorang tanpa adanya otorisasi. Data-data tersebut dapat berupa informasi pribadi, laporan keuangan, hingga catatan medis seseorang.
Umumnya, data breach ini bisa terjadi melalui berbagai metode, misalnya phishing, penyusupan malware, hingga penggunaan software ilegal.
Mengingat dampaknya cukup besar dan merugikan pengguna, Kemenkominfo membagikan sejumlah tips atau cara mencegah terjadinya data breach tersebut. Di antaranya dengan membuat password yang unik dan kuat.
Selain itu, jangan lupa memperbarui sistem keamanan (software security) secara berkala, enkripsi dan backup data secara rutin, serta aktifkan verifikasi dua langkah.
Lebih lanjut membuat batasan akses ke data penting dan mematikan sinkronisasi antarakun juga sangat penting dilakukan.