Bisnis.com, JAKARTA – Startup edutech Pahamify akhirnya memutuskan untuk tutup dan pamit setelah empat tahun menemani dan mendukung proses pembelajaran jutaan siswa di Indonesia. Imbas badai pemutusan hubungan kerja (PHK) startup?
Pengumuman terkait penutupan tersebut dibagikan tim Pahamify melalui akun Twitter resmi miliknya, @Pahamify pada Selasa (28/6/2022).
“MIPI PAMIT
Terima kasih banyak, Pahamifren!
Terima kasih karena sudah mempercayakan mipi sebagai teman belajar kalian, sebagai teman seperjuangan UTBK, dan sebagai teman dalam meraih mimpi-mimpi kalian.” Tulis Pahamify dalam sebuah utas, dikutip pada Rabu (29/6/2022).
Profil startup edutech Pahamify
Pahamify merupakan startup pendidikan besutan 3 putra dan putri bangsa yakni Syari Rousyan Fikri, Mohammad Ikhsan, dan Edria Albert.
Berawal dari kanal YoTube Hujan Tanda Tanya, Pahamify pernah jadi Startup EdTech paling inovatif di Asia Tenggara pada 2020 oleh HolonIQ.
Pada 2016, Mohammad Ikhsan dan Syari Rousyan Fikri membuat sebuah kanal YouTube yang diperuntukkan menyediakan konten edukasi seputar sains dan teknologi.
Tampil berbeda, jika umumnya informasi terkait sains dan teknologi identik dengan kesan serius dan kaku, di Hujan Tanda Tanya, informasi ini dikemas secara ringan dan menarik. Dilengkapi dengan visual yang berwarna, pemaparan informasi yang dibagikan di Hujan Tanda Tanya semakin mudah diserap bagi kalangan muda di Indonesia.
Kian serius, pada 2018 Fikri dan Ikhsan menciptakan PT Pahami Cipta Edukasi yang menjadi rumah bagi Pahamify. Pada kesempatan kali ini, keduanya menggaet rekan lama kuliahnya, yakni Edria untuk turut menjadi bagian dari jajaran direksi PT Pahami Cipta Edukasi.
Aplikasi Pahamify merupakan produk pertama dari PT Pahami Cipta Edukasi. Aplikasi tersebut resmi diluncurkan pada Juli 2019. Produk ini ditujukan untuk membantu perkembangan progress pendidikan di Indonesia, khususnya tingkat sekolah.
Startup EdTech ini kian gemuk di tahun 2020. Tepatya pada Maret 2020 lalu, Pahamify terpilih mendapatkan suntikan dana dari Y combinator sekaligus turut menjadi bagian dari batch Winter 2020 Y Combinator, dalam program startup paling prestisius di dunia.
Pada 2020, ditengah situasi pandemi yang melanda, Pahamify turut berkontribusi untuk tetap menyambung proses pembelajaran yang sempat terganggu.
Pahamify berhasil mencapai 1 juta unduhan pada November 2020. Tak hanya itu, pada bulan yang sama Pahamify juga mendapatkan pendanaan seri A oleh Shunwei Capital.
Hingga pada 2022, Pahamify tak bisa lari dari badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menerpa hampir seluruh startup di Indonesia. Bahkan, CEO Pahamify Syarif Rousyan Fikri menuturkan bahwa PHK yang terjadi merupakan bentuk dari adaptasi kondisi makro ekonomi yang terjadi pada hari ini.
Secara lebih lanjut Syarif menuturkan bahwa proses PHK di perusahaanya ini tak lain merupakan sebuah bentuk evaluasi pengoptimalan bisnis.
“Jumlah karyawan yang terpengaruh lebih sedikit daripada yang dirumorkan. Kami juga mematuhi peraturan Indonesia dalam memenuhi hak dan kewajiban karyawan kami,” ujar Syarif kepada bisnis.com pada Senin (6/6/2022).