Sejarah 12 Juni, Gempa Magnitudo 8,8 di India dan Meletusnya Gunung Pinatubo di Filipina

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 12 Juni 2022 | 09:45 WIB
Gunung Pinatubo meletus pada 12 Juni 1991/livescience
Gunung Pinatubo meletus pada 12 Juni 1991/livescience
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - 12 Juni, ada dua sejarah musibah besar yang terjadi di dunia.

Pertama, 12 Juni 1897 terjadi gempa bumi berskala 8,8 skala richter mengguncang wilayah Assam di India. Hal ini juga mengakibatkan tanah longsor yang dahsyat. Sebanyak lebih dari 1.500 orang dilaporkan tewas dalam bencana alam itu.

Assam berada di bagian timur laut dari India dengan ibu kota-nya Dispur yang kini masuk dalam region Guwahati. Letaknya dibagian timur kaki pegunungan Himalaya, dikelilingi oleh Arunachal Pradesh, Nagaland, Manipur, Mizoram, Tripura dan Meghalaya.

Assam dan kota besarnya, Guwahati merupakan pintu gerbang menuju wilayah timur laut dari India, yang mana ketujuh negara bagian di timur laut ini dikenal dengan seven sisters. Negara bagian ini terhubung dengan wilayah India yang lainnya melalui perbatasan antara Assam dengan Benggala Barat yang dikenal dengan nama Koridor Siliguri atau sering disebut dengan Chicken's Neck.

Assam juga berbatasan dengan negara Bhutan di sebelah barat laut dan dua perbatasan internasional dengan Bangladesh dibagian barat dan barat daya.

Kedua, 12 Juni 1991 dimana Gunung Pinatubo, gunung berapi di Filipina utara yang memiliki tinggi 1.760 meter, meletus setelah lama tidak aktif selama 600 tahun.

Selama empat hari terjadi semburan lumpur vulkanik tebal, atau lahar, menyebabkan 800 orang tewas dan sekitar 50.000 orang kehilangan tempat tinggalnya.

Gunung Pinatubo adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Luzon, Filipina, di perbatasan provinsi Zambales, Tarlac, dan Pampanga.

Gunung ini meletus pada tahun 1991, lebih dari 490 tahun setelah aktivitas erupsi yang terakhir kali terlihat,[1] yang merupakan letusan terbesar kedua pada abad ke-20.

Prediksi atas letusan ini awalnya berhasil sehingga puluhan ribu orang mengungsi dari gunung ini dan menyelamatkan banyak jiwa. Tetapi daerah sekitar gunung tersebut hancur karena aliran piroklastik, abu dan lahar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper