Startup StaffAny Dorong Manajemen SDM berbasis Teknologi

Kahfi
Jumat, 10 Juni 2022 | 16:15 WIB
StaffAny Co-Founders L to R - Jeremy Hon (CTO) , Janson Seah (CEO), Eugene Ng (CRO), and Kai Yi Lee (CPO) (1)/Istimewa
StaffAny Co-Founders L to R - Jeremy Hon (CTO) , Janson Seah (CEO), Eugene Ng (CRO), and Kai Yi Lee (CPO) (1)/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- StaffAny, aplikasi yang dibuat untuk membantu UKM dalam manajemen pegawai shift, baru-baru ini mengumumkan beberapa pencapaian perusahaan semenjak perolehan dana segar seri-A senilai Rp48,8 miliar (S$4.6 juta) yang dipimpin oleh GGV Capital pada January 2022 lalu. 

Aplikasi StaffAny mengumumkan bahwa mereka telah membantu klien-kliennya memonitoring lebih dari 17,6 juta jam karyawan dan membantu mereka menghemat 507 ribu jam kerja. Rata-rata klien StaffAny berhasil menghemat sekitar Rp255 juta (S$24,000) per tahun semenjak menggunakan platform StaffAny.

Kesuksesan ini tercapai beberapa saat setelah pengumuman peluncuran produk terbaru ‘Startup Plan’ yang dapat digunakan oleh para pemilik bisnis secara gratis. Semenjak diluncurkan pada Maret 2022, Startup Plan telah menggaet lebih dari 400 pengguna institusi.

Melihat popularitas ini, Startup Plan kini juga dibuka untuk perusahaan rintisan baru yang berusia di bawah 1 tahun (dengan jumlah tim di bawah 25 orang). Peluncuran produk ini didasari oleh kebutuhan digitalisasi dari berbagai industri yang masih menggunakan cara manual dan kertas dalam proses perencanaan dan penanganan SDM.

“Kami betul-betul memahami tantangan pemilik bisnis dalam pengaturan karyawan berbasis shift. Aplikasi StaffAny dirancang untuk menghadapi tantangan ini,  agar para klien kami meninggalkan cara lama yang bersifat manual dan mengadopsi sistem berbasis cloud untuk seluruh proses penanganan SDM, dimulai dari pengaturan shift, cuti, penjadwalan kerja, hingga kalkulasi pembayaran serba otomatis,” kata Janson Seah, CEO dan Co-Founder StaffAny, dikutip dari siaran pers, Jumat (10/6/2022).

 Selain itu, dia mengungkapkan melalui teknologi StaffAny, pengguna dapat dengan mudah membuat dan memperbaharui jadwal kerja untuk memastikan sinkronisasi dan meminimalisir kesalahan setiap pegawai. Sistem juga akan melakukan sinkronisasi secara langsung, sehingga manager hanya perlu memeriksa dan melakukan penyesuaian ketika dibutuhkan.

"Harapannya adalah, adopsi pasar dan digitalisasi manajemen SDM pada perusahaan Indonesia dan Singapura semakin terakselerasi,” tambah Janson.

Terlebih lagi, bisnis yang baru berdiri cenderung tidak punya waktu ataupun keterampilan untuk mentransformasi operasional menjadi serba-digital dan serba-otomatis. Hal ini cenderung menimbulkan tantangan efisiensi dan pemanfaatan sumberdaya perusahaan seperti absensi kehadiran, kesalahan penugasan shift, penyalahgunaan waktu kerja, bahkan kesalahan pembayaran lembur.

Menurut Janson, klien-klien StaffAny mampu menghemat hingga 3% biaya tenaga kerja per jam setelah menggunakan platform StaffAny. “Kami melihat bahwa 60 persen bisnis baru gagal dalam dua tahun pertama karena manajemen staf dan perencanaan sumber daya yang kurang profesional. Karena itu, kami mengajak semua pelaku industri, terutama di sektor F&B untuk bisa meninggalkan cara lama dan merangkul sistem baru yang lebih efektif, transparan, dan menjawab kebutuhan SDM masa depan,” lengkap Janson.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper