Peran MSG Terhadap Selera Makan Lansia

Akbar Evandio
Senin, 6 Juni 2022 | 02:35 WIB
Ilustrasi MSG. Produk monosodium glutamate (MSG) diganjar bea masuk antidumping. /Science Friday
Ilustrasi MSG. Produk monosodium glutamate (MSG) diganjar bea masuk antidumping. /Science Friday
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA —  PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) bekerja sama dengan tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menemukan peran Monosodium Glutamat (MSG) berpengaruh dalam meningkatkan selera makan lanjut usia (lansia).

Lewat studi bertajuk Elderly Project yang dilakukan kedua instansi tersebut, ditemukan asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti MSG memiliki ragam manfaat. 

Dosen di Departemen Gizi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) Toto Sudargo mengatakan peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik.

“Peran asupan ini berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia. Hal tersebut terukur dari hasil analisa darah dan anthropometri,” katanya lewat rilisnya, Senin (6/6/2022)

Toto menjelaskan, periode penilitian ini dilakukan pada Oktober 2021 sampai Januari 2022, dengan metode purposive sampling dengan lokasi penelitian di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur - Yogyakarta.

Kedua lokasi penelitian tersebut dipilih selain keduanya bersedia menjadi tempat penilitian juga belum pernah mendapatkan intervensi serupa. Lokasi tersebut juga memiliki dapur yang mampu menyelenggarakan makanan yang dilakukan secara mandiri.

Menurut Toto, karena faktor usia hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung sudah menurun sehingga berpotensi menyebabkan lansia mengalami malnutrisi. Malnutrisi menunjukkan efek buruk yang dapat dialami pada sebagian besar lansia, yaitu kelemahan dan gangguan pada otot.

“Study Elderly Project ini menunjukkan setelah diberikan program pemberian makan pada lansia, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah. Hal ini ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik yaitu sebesar 52,9 persen turun menjadi 23,5 persen serta peningkatan pada kelompok normal dengan persentase yaitu 14,7 persen naik menjadi 47,1 persen,” tuturnya.

Dia menambahkan, pendidikan gizi tentang pentingnya menjaga pola makan seperti mengurangi makanan manis mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Signifikansi kenaikan asupan protein terjadi pada kedua kelompok lansia pria dan wanita.

“Berdasarkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP [Systolic Blood Pressure] dan DPB [Dyastolic Blood Pressure],” katanya.

Menurut Toto, selera makan lansia sebenarnya cenderung rendah karena berbagai faktor fisiologis dan psikologis tetapi sebenarnya dapat diatasi dengan meningkatkan daya terima reseptor rasa melalui pengaturan keseimbangan rasa dasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper