Kebutuhan Ilmu Data Kian Mendesak, Ini Alasannya

Akbar Evandio
Sabtu, 4 Juni 2022 | 14:32 WIB
Ilustrasi data center.
Ilustrasi data center.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat bisnis Teknologi Informasi (IT), Vickie Charamita menilai kebutuhan ilmu data (data science) kian mendesak dalam transformasi bisnis dan pemerintahan pada era sekarang ini.

Penyebabnya, analisis data berdasarkan ilmu data dengan menggunakan teknologi informasi kini telah menjadi tren yang kuat dan tidak terbendung di banyak organisasi berbagai level dan jenis bisnis.

Data, dijelaskannya sebagai sesuatu yang dinamis, apalagi di era di mana perubahan dunia tidak lagi linear bahkan juga disruptif. Menurutnya amat penting bagi semua pihak agar dapat menjadi agile, fleksibel untuk tetap berkembang.

“Di Amerika Serikat, misalnya, klub-klub basket yang berkompetisi di ajang NBA telah menggunakan ilmu data dalam hampir semua aspek perencanaan dan pengelolaan klub,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (4/6/2022).

Lebih lanjut Vickie mengatakan masyarakat kini makin kerap bicara tentang Big Data (mahadata) untuk menggambarkan pertumbuhan data dan informasi yang eksponensial, baik dalam jumlah pun keragamannya.

Pemilik Certified Data Science Professional dari IBM dan Johns Hopkins University ini menjelaskan bahwa mahadata makin diperlukan untuk menjadi dasar perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih dapat diandalkan (reliable).

Peraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari The University of San Francisco, California, USA ini melanjutkan pada saat yang sama masyarakat dihadapkan pada tantangan baru dalam memahami hakikat (nature) data yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat.

“Termasuk dalam mencari pemain baru yang unggul, menemukan pemain yang memiliki talenta terpendam, bahkan untuk menemukan titik terbaik untuk melakukan lemparan tiga poin. Semua ini di lakukan untuk menemukan format tim memenangi kompetisi NBA,” katanya.

Dalam pemerintahan sendiri, katanya, ilmu data digunakan sebagai pendorong transformasi proses pengambilan keputusan dan bahkan eksekusinya (data driven policies).

“Keberhasilan penanganan Covid-19 oleh pemerintah, misalnya, baik dalam pemetaan penyebaran virus maupun dalam pelaksanaan vaksinasi, tidak dapat tercapai tanpa dukungan Data Science,” pungkasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper