Bisnis.com, JAKARTA - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menilai Indonesia harus siap dengan pengembangan teknologi metaverse. Pasalnya, permintaan di Tanah Air terbilang cukup tinggi dibandingkan negara lain.
Director & Chief Strategy & Excetuion Officer at Indosat Ooredoo Hutchison Armand Hermawan mengatakan pengetahuan terkait teknologi ini juga sudah cukup banyak. Tinggal bagaimana mencoba menerapkannya di berbagai sektor.
"Pak Jokowi sebelumnya juga mengatakan kita harus siap dengan hadirnya teknologi metaverse ini. Pak Johnny G. Plate juga menyatakan metaverse [harus] digunakan untuk hal yang berguna selain gim, misalnya bisnis sehingga meningkatkan produktivitas," ujarnya dikutip dari tayangan Youtube Indosat Ooredoo Hutchison, Kamis (26/5/2022).
Meski optimistis demand akan penggunaan metaverse terbilang tinggi di Indonesia, Armand tidak menampik bahwa ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi.
Dari sisi telco, sambung dia, dibutuhkan kesiapan jaringan terutama 5G, frekuensi, atau kabel serta juga dukungan dari konten kreator. Selain itu, tentunya dibutuhkan regulasi dan perlindungan data yang kuat.
"Sebagai telco harus siap dengan jaringannya, frekuensinya, 5G atau kabel dan juga disupport oleh konten kreatornya sehingga bisa jalan. Sebab, kami di sektor telco butuh sekali dengan konten kreator yang [kontennya] bisa dinikmati oleh user," ucap Armand.
Lebih lanjut dia berharap, pemerintah juga dapat menyediakan peluang kerja dengan hadirnya metaverse ini. Literasinya juga harus terus ditingkatkan sehingga masyarakat makin paham bahwa dengan adanya metaverse, segala aktivitas akan lebih mudah.
"Perlindungan juga harus lebih terhadap wanita karena sangat mudah untuk saling menganggu privasi orang di metaverse. Akan tetapi di luar itu peluangnya di Indonesua sangat bagus terutama untuk pariwisata," tutupnya.
Sebelumnya, Chief Enterprise Data Analytics Officer IOH Chirag Sukhadia juga menilai perusahaan telekomunikasi digital bisa mengambil peran penting dalam pengembangan metaverse. Hal ini karena pengalaman imersif terpadu, di mana dunia fisik dan digital saling terkait dan membutuhkan konektivitas canggih 5G.
Menurutnya, metaverse telah membawa masyarakat ke fase internet berikutnya, yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir dan mengalami percepatan sejak pandemi.
"Ini memberikan peluang besar bagi perusahaan telekomunikasi digital untuk jadi titik masuk, berkat konektivitas canggih dan latensi yang lebih rendah yang ditawarkan oleh teknologi 5G," kata Chirag, beberapa waktu lalu.