Bisnis.com, JAKARTA - Alibaba kembali berhasil menempati peringkat tiga besar sebagai penyedia Infrastructure as a Service (IaaS) terbesar di dunia dan terbesar di Asia Pasifik berdasarkan pendapatan di 2021. Posisi ini berhasil dipertahankan selama empat tahun berturut-turut.
Presiden Alibaba Cloud Intelligence Jeff Zhang mengatakan dalam beberapa tahun belakangan, pelanggannya telah mempercepat migrasi cloud mereka untuk memastikan kelangsungan bisnis yang terdampak pandemi yang tengah berlangsung di seluruh dunia.
"Berperan sebagai tulang punggung transformasi digital di berbagai industri, IaaS adalah layanan utama dari bisnis kami dan kami senang karena pertumbuhan kami di area ini diakui," katanya, Senin (9/5/2022).
Dia menyebut, berdasarkan laporan pada 2021, bisnis ini secara individu berperan dalam meningkatkan pangsa pasar Alibaba di seluruh dunia melampaui lini bisnis vertikal lain termasuk transportasi, perbankan dan layanan investasi, asuransi, manufaktur dan sumber daya alam, dan perdagangan grosir, dengan pertumbuhan pendapatan pada sektor ini berada di antara 49-67,5 persen dari tahun sebelumnya.
Laporan Gartner terkini yang berjudul Market Share: IT Services 2021, menunjukkan perkembangan pangsa pasar global Alibaba menjadi 9,55 persen, sementara di Asia Pasifik pertumbuhan perusahaan mencapai 25,5 persen.
Dengan 84 zona di 27 wilayah, Alibaba Cloud, tulang punggung teknologi digital dan inteligensi dari Alibaba Group, menyediakan layanan TI terbaik kepada jutaan pelanggan di seluruh dunia.
Pada 2021, pasar IaaS global menunjukkan terjadinya pertumbuhan yang kuat. Menurut laporan Gartner, pasar IaaS tumbuh menjadi US$90,89 miliar, meningkat dari sebelumnya yaitu US$64,29 miliar pada 2020.
Sementara itu di Asia Pasifik, tercatat pertumbuhan yang lebih cepat daripada rata-rata global, dengan pendapatan pasar sebesar US$33,16 miliar.
Sebagai informasi, Alibaba Cloud telah meningkatkan sumber dayanya di pasar strategis di seluruh Asia Pasifik. Pada tahun lalu, perusahaan mulai mengoperasikan data center di Indonesia dan Filipina. Alibaba Cloud juga mengumumkan hadirnya data center perdana di Korea Selatan pada Maret 2022.
Alibaba Cloud meluncurkan Project AsiaForward pada 2021 dengan menjanjikan pendanaan dan sumber daya awal sebesar US$1 miliar untuk mengembangkan jutaan talenta digital yang kuat, memberdayakan 100.000 developer, dan mendukung pertumbuhan 100.000 startup teknologi di Asia Pasifik.
Untuk meningkatkan kemampuan produk mereka, Alibaba Cloud telah merilis serangkaian solusi inovatif. Salah satunya, pada Oktober 2021, Alibaba Cloud meluncurkan generasi ke-4 dari ApsaraCompute Shenlong Architecture yang memiliki keunggulan terdepan dalam container elasticity, penyimpanan, kinerja input/output (IO), latensi rendah, dan fitur pemerkuat keamanan tingkat chip.
Dilengkapi dengan Remote Direct Memory Accesss (RDMA) skala besar industri, Shenlong Architecture dapat mengurangi latensi jaringan hingga serendah-rendahnya lima mikrodetik. Tahun lalu, Alibaba Cloud juga dievaluasi oleh Gartner Solution Scorecard 2021 untuk Alibaba Cloud International IaaS & PaaS.