Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi finansial Xendit menjadi salah satu perusahaan rintisan atau startup baru yang berstatus unicorn atau unikorn di Tanah Air. Dalam laporan Cento Ventures, Xendit masuk dalam kolom startup dengan valuasi di atas US$1 miliar bersama Akulaku, Ajaib, dan Codapay.
Menanggapi ini, Head of Corporate Communications Xendit Ami Windarti mengatakan bahwa perusahaan sebenarnya telah dinobatkan sebagai unikorn sejak tahun lalu usai memperoleh pendanaan Seri-C senilai Rp2,1 triliun (US$150 juta).
"Xendit sendiri sudah jadi unikorn sejak pendanaan series C tahun lalu. Pendanaan ini yang menjadikan Xendit sebagai startup unikorn terbaru di Indonesia. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Tiger Global Management dengan partisipasi dari investornya saat ini, yaitu Accel, Amasia, dan Goat Capital yang dimiliki oleh Justin Kan," kata Ami, Kamis (28/4/2022).
Dia menyebut, dengan investasi terbaru tersebut, Xendit berencana untuk terus melakukan inovasi pada jajaran produknya, dengan tujuan ekspansi ke negara-negara terpilih di Asia Tenggara.
Menurut dia, kawasan Asia Tenggara merupakan pasar yang sangat menarik bagi pertumbuhan inovasi dan disrupsi, terutama karena 70 persen dari 580 juta populasi di Asia Tenggara saat ini sudah merambah ke dunia online.
"Nilai ekonomi digital di kawasan ini diproyeksikan menjadi lebih dari US$300 miliar pada tahun 2025," sebut dia.
Sebagai tambahan, dia menyebut status baru sebagai unikorn akan membantu memperkuat misi yang sejak awal menjadi pegangan perusahaan yaitu menyediakan infrastruktur keuangan yang andal dan aman bagi jutaan perusahaan di seluruh wilayah Asia Tenggara, serta membantu para pelaku bisnis untuk tumbuh dan maju bersama ekonomi digital yang sedang berkembang.
Menyusul kesuksesannya di Indonesia, Xendit telah memasuki pasar Filipina dan dalam kurun waktu satu tahun juga telah menjadi salah satu pemain pembayaran terbesar di negara tersebut.
Perusahaan payment gateway Xendit merupakan bagian dari Xendit Group, yang membawahi perusahaan-perusahaan lain seperti Instamoney (memiliki izin transfer dana) dan Iluma (bergerak di bidang data). Seluruh perusahaan di bawah naungan Xendit Group bersinergi untuk menyediakan solusi pembayaran dan digital infrastruktur bagi klien.
Adapun belum lama ini Xendit melebarkan sayap bisnisnya dengan resmi menjadi pemegang saham minoritas di PT Bank Sahabat Sampoerna, atau menggenggam 14,96 persen saham. Hal ini dilakukan setelah sebelumnya beredar informasi mengenai perusahaan finansial berbasis teknologi (fintech) tersebut hendak mengakuisisi 51 persen saham Bank Sampoerna.