Ini Tips Vendor Ponsel Sebelum Bersaing di Segmen Premium

Rahmi Yati
Jumat, 18 Maret 2022 | 12:34 WIB
Ilustrasi ponsel flagship segmen premium. /Samsung
Ilustrasi ponsel flagship segmen premium. /Samsung
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kepercayaan publik dinilai menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diperhatikan oleh vendor ponsel yang ingin bermain di pasar segmen flagship (premium).

Pemerhati gawai dari komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengatakan walaupun pasar ponsel premium ini penggunanya tidak sebanyak mid dan low end, tetapi dari sisi pengguna juga terus tumbuh.

"Namun satu bagian tersulit di pasar premium adalah kepercayaan terhadap nama brand. Sama seperti brand tas mahal atau kendaraan, tidak semua brand bisa menjual barang premium, butuh membangun kepercayaan publik yang lama, karena selain kepercayaan terhadap teknologinya, juga terhadap gengsi dengan menggunakan brand tersebut," kata Lucky, Kamis (17/3/2022).

Menurutnya, para pengguna mid-hi end smartphone ketika memiliki dana cukup, akan naik kelas ke smartphone premium karena pengalaman penggunaan dan fitur yang diberikan smartphone premium biasanya adalah yang terbaru dan terbaik.

Selain itu, sambung dia, ada faktor lain yang membuat minat orang memburu ponsel premium yaitu faktor gengsi. Dengan begitu, ada banyak cara yang bisa ditempuh brand lain untuk mendapat kepercayaan ini, misalnya membuat ponsel premium yang lebih murah untuk menyasar pengguna mid-end agar naik kelas.

Membenamkan teknologi terbaru yang diklaim tidak kalah dengan brand yang sudah mapan, menurut Lucky juga perlu dilakukan vendor agar pelanggannya percaya akan produk tersebut.

"Produk premium dari banyak brand semakin baik sekarang. Masing-masing mengembangkan teknologinya dan sudah menyadari pentingnya invest di Research and Development [R&D]. Misalnya, kita lihat kemajuan kamera yang pesat, charging cepat, 5G dan banyak lagi," ucapnya.

Lebih lanjut dia menilai vendor yang telah menguasai teknologi dan dikenal sebagai brand premium, akan mengubah persepsi pengguna. Bahkan, sampai ke turunan produk affordable-nya akan dipercaya lebih baik.

"Ini peluang yang dicari karena secara keuntungan juga produk premium akan lebih besar," imbuh Lucky.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper