Bisnis.com, JAKARTA - Terbentuknya ekosistem membuat ponsel yang dilengkapi teknologi 5G bisa lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat luas.
Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB Ian Yosef M. Edward menyebut pembelian ponsel biasanya mengikuti tren yang berlaku. Biasanya orang berpikir dia akan tertinggal dan imejnya jelek bila tidak mengikuti perkembangan teknologi.
"Vendor menjual ponsel saat ini promosinya selalu disebutkan sudah 5G. Kalau HP belum 5G pasti jadul, imej ini telah dibangun," kata Ian, Rabu (16/3/2022).
Lebih lanjut menurutnya, dengan terbentuknya ekosistem, maka HP dan layanan 5G akan semakin murah. Istilahnya, operator juga akan bisa memberikan layanan yang murah dan langsung aktif jika memang pelanggannya ada atau sudah memiliki HP 5G.
"Oleh karena itu vendor harus turut serta menyediakan perangkat 5G yang terjangkau di masyarakat," ucap Ian.
Sementara itu Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menyarankan harga penjualan ponsel 5G di Indonesia harus lebih murah dan terjangkau agar penjualannya bisa meroket.
Menurutnya, meski masih dalam tahap pengenalan dan perluasan jangkauan oleh operator, penggunaan ponsel 5G sudah mulai menarik minat masyarakat. Namun memang masih perlu waktu untuk bisa lebih banyak digunakan.
"Sekarang sudah banyak dijual dan dibeli ponsel 5G, namun harga memang masih relatif mahal. Perlu ada upaya agar ponsel lebih murah dan terjangkau agar 5G bisa lebih meroket," tuturnya.
Kendati begitu, menurut Heru masyarakat yang baru menggunakan perangkat 5G adalah mereka yang rumah atau kantornya sudah ada jaringan 5G atau sudah bersiap mengantisipasi bilamana infrastruktur 5G hadir secara merata.
"Kan meskipun belum ada 5G tetap bisa pakai 4G misalnya," imbuh dia.